Wujud Ketaatan Iman




Rabu, 8 Januari 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 22-24

Kejadian 22:5 (TB)  Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

Abraham mengalami ujian iman yang luar biasa ketika Tuhan menyuruh mengorbankan anaknya sebagai korban bakaran di tanah Moria (Kej 22:2). Sebagai seorang ayah, tentu saja hatinya hancur dan sedih. Tetapi sebagai umat Tuhan hanya ada satu pilihan yang bisa diambil yaitu taat mengikuti perintah Tuhan. Ketaatan Abraham teruji melalui perkataan dan tindakan imannya.

1. Perkataan iman.

Ketika Abraham meminta kedua bujangnya menunggu di kaki bukit, maka ia berkata bahwa "kami akan sembahyang, sesudah itu kami akan kembali kepadamu" (Kejadian 22:5). Perkataan tersebut menunjukkan iman Abraham bahwa Tuhan sanggup sanggup membangkitkan anaknya yang mati dikorbankan. Hal ini ditulis dalam kitab Ibrani.
Ibrani 11:17-19 (TB)  Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."  Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

Demikian pula ketika Ishak di tengah perjalanan menanyakan manakah domba yang akan dikorbankan, maka Abraham sekali lagi menyatakan perkataan imannya.
Kejadian 22:7-8 (TB)  Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

2. Tindakan iman.

Tindakan iman diwujudkan dengan segera (tanpa menunda-nunda) melakukan perintah Tuhan tanpa banyak bertanya mengapa Tuhan memerintahkan sesuatu. Hal ini diperlihatkan melalui tindakan Abraham segera pergi dan berangkat ke tanah Moria.
Kejadian 22:3 (TB)  Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Demikian pula setelah sampai puncak gunung Moria, Abraham segera mendirikan mezbah dan bersiap hendak mengorbankan Ishak.
Kejadian 22:9-10 (TB)  Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Perkataan dan tindakan iman Abraham terbukti, Allah mendatangkan mujizat sebab Ia adalah Tuhan yang setia untuk memenuhi janji-Nya.
Kejadian 22:12-13 (TB)  Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

Abraham mengalami secara pribadi bahwa Tuhan adalah Jehovah Jireh yang berarti Allah menyediakan setelah ia taat dalam perkataan dan tindakan imannya.
Kejadian 22:14 (TB)  Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."


Saudara, di tengah pergumulan dan tantangan iman yang kita alami, marilah kita meneladani iman Abraham melalui perkataan iman dan tindakan imannya. Tetap perkataan Firman Tuhan dan terus melakukan Firman Tuhan dengan setia. Tuhan yang menjadi Jehovah Jireh bagi Abraham, Dia juga akan menjadi Jehovah Jireh, Allah yang menyediakan kebutuhan kita. GREATER BLESSING, Tuhan memberkati. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages