Minggu, 12 Januari 2020
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 34-36
Kejadian 35:2 (TB) Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
Allah kembali memanggil Yakub untuk pergi dan tinggal di Betel. Betel artinya adalah rumah Allah, tempat di mana Yakub pertama kali berjumpa dengan Allah dan membangun mezbah. Dengan demikian bisa kita artikan bahwa pergi ke Betel sama dengan ibadah dan tinggal di Betel berarti dalam persekutuan dengan Allah.
Dalam Kejadian 35:2, Yakub menetapkan prasyarat dalam ibadah, sebab mereka akan berjumpa dengan Allah. Tanpa kekudusan mereka akan mati.
Berikut persiapan yang disebutkan dalam Kejadian 35:2:
Berikut persiapan yang disebutkan dalam Kejadian 35:2:
1. Menjauhkan diri dari segala berhala.
Perintah Hukum Taurat yang pertama "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku" dan perintah kedua "Jangan membuat patung dan sujud menyembah kepadanya". Dengan demikian Allah bukanlah pribadi yang mau dimadu atau dinomorduakan.
Apakah berhala masih ada di zaman modern ini? Ya masih ada baik berupa kuasa kegelapan maupun hal-hal lain yang menjadi prioritas hidup melebihi Allah. Misalnya keluarga, pekerjaan, hobby, kekayaan, pergaulan dan sebagainya. Jika kita rindu ibadah kita berkenan kepada Allah, maka jauhkanlah daripada kita segala sesuatu yang menyaingi Allah.
Perintah Hukum Taurat yang pertama "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku" dan perintah kedua "Jangan membuat patung dan sujud menyembah kepadanya". Dengan demikian Allah bukanlah pribadi yang mau dimadu atau dinomorduakan.
Apakah berhala masih ada di zaman modern ini? Ya masih ada baik berupa kuasa kegelapan maupun hal-hal lain yang menjadi prioritas hidup melebihi Allah. Misalnya keluarga, pekerjaan, hobby, kekayaan, pergaulan dan sebagainya. Jika kita rindu ibadah kita berkenan kepada Allah, maka jauhkanlah daripada kita segala sesuatu yang menyaingi Allah.
2. Menguduskan (mentahirkan) diri.
Menguduskan diri berbicara tentang bertobat dan menjauhkan diri dari segala perbuatan dosa. Sebelum kita menghadap Tuhan dalam ibadah pastikan tidak ada halangan dalam hati agar ibadah kita berkenan kepada Allah. Demikian pula jauhkan segala kemarahan, kepahitan dan kebencian yang akan mengotori ibadah kita.
Matius 5:23-24 (TB) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Menguduskan diri berbicara tentang bertobat dan menjauhkan diri dari segala perbuatan dosa. Sebelum kita menghadap Tuhan dalam ibadah pastikan tidak ada halangan dalam hati agar ibadah kita berkenan kepada Allah. Demikian pula jauhkan segala kemarahan, kepahitan dan kebencian yang akan mengotori ibadah kita.
Matius 5:23-24 (TB) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
3. Kenakan pakaian yang bersih.
Dalam hal ini ada dua maksud dalam perintah ini. Pertama adalah penampilan, jika kita menghadap Tuhan dalam ibadah, berikanlah penampilan yang layak. Misalnya membersihkan diri (mandi) dan mengenakan pakaian yang layak dan jangan terlambat datang dalam ibadah. Kedua adalah perbuatan kebaikan yang kita lakukan, ini juga dipandang sebagai pakaian yang bersih. Sedangkan arti pakaian kotor adalah perbuatan-perbuatan yang dicemarkan oleh dosa.
Yudas 1:23 (TB) selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Dalam hal ini ada dua maksud dalam perintah ini. Pertama adalah penampilan, jika kita menghadap Tuhan dalam ibadah, berikanlah penampilan yang layak. Misalnya membersihkan diri (mandi) dan mengenakan pakaian yang layak dan jangan terlambat datang dalam ibadah. Kedua adalah perbuatan kebaikan yang kita lakukan, ini juga dipandang sebagai pakaian yang bersih. Sedangkan arti pakaian kotor adalah perbuatan-perbuatan yang dicemarkan oleh dosa.
Yudas 1:23 (TB) selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Pada zaman dahulu ketika umat akan menghadap Allah dalam ibadah sangat serius menyiapkan segala sesuatu baik secara rohani maupun jasmani. Untuk keadaan sekarang, jangan asal-asalan menghadap Tuhan dalam ibadah, terlebih lagi masih hidup dalam dosa. Sebab ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah kehidupan baru, yaitu pertobatan dan kehidupan dalam kebenaran.
Roma 12:1 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Roma 12:1 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Selamat hari Minggu, selamat beribadah. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar