Berserah Kepada Kehendak Allah

Rabu, 31 Oktober 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Lukas 22-24

Lukas 22:42 (TB)  "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

Pergumulan Yesus di Taman Getsemane adalah pergumulan terberat bagi Yesus sebab Ia harus memutuskan untuk taat atau melawan kehendak Allah. Itulah sebabnya peluh-Nya berubah menjadi seperti titik-titik darah. Pembuluh darah-Nya pecah karena beratnya pergumulan tersebut.

Dalam bagian ini kita mendapatkan 3 hal berikut ini.

1. Cawan murka Allah
Adalah hukuman Allah atas dosa manusia yang harus diminum (dipikul) oleh Tuhan Yesus. Cawan tersebut bagaikan racun yang mematikan, jadi kalau meminum cawan tersebut dipastikan akan mati. Tetapi kematian Yesus menggantikan kematian semua orang berdosa yang percaya kepada Yesus.

2. Secara daging Yesus ingin Allah melalukan cawan itu daripada-Nya.
Telah terbayang oleh Yesus betapa beratnya hukuman yang akan Ia tanggung. Aniaya, memikul salib, disalibkan di bukit Golgota ... tetapi yang terberat adalah terpisah hubungan dengan Allah. Oleh sebab itu secara daging Ia ingin cawan itu lalu (lepas) daripada-Nya.

3. Secara roh, Ia taat kepada kehendak Allah.
Ia berserah kepada kehendak Allah, " ... melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Dalam hal ini kita tahu mengapa Yesus berdoa di Taman Getsemane, supaya Ia dapat berjaga-jaga untuk selalu taat kepada kehendak Allah.
Markus 14:38 (TB)  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Saudaraku, keinginan daging menjauhkan kita dari kehendak Allah. Tetapi keinginan Roh membuat kita taat kepada kehendak Allah.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. (Roma 8:6)
Oleh sebab itu berjaga-jagalah dan berdoalah senantiasa agar kita jangan jatuh ke dalam pencobaan atau keinginan daging. Selamat beraktifitas dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)