Sabtu, 1 Juli 2017
Mazmur 106:32-33 (TB) Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka;
sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.
Musa dikenal sebagai orang yang lembut hatinya. "Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi." (Bil 12:3)
Lalu mengapa Musa begitu marah di Meriba sehingga tidak menghargai kekudusan Tuhan di depan orang Israel? Parahnya hal itu membuat Musa kehilangan kesempatan untuk masuk Tanah Kanaan.
Penyebabnya hanya satu, yaitu mereka memahitkan hati Musa sehingga ia teledor dengan kata-katanya.
1. Kepahitan
Kepahitan timbul karena kekecewaan, kesedihan atau kemarahan yang terjadi berulang kali atau terus menerus. Misalnya seorang istri kepahitan terhadap suaminya karena berulang kali suaminya selingkuh. Bangsa Israel berulang kali memberontak terhadap Tuhan dan tidak mempercayai Musa, padahal mereka telah mengalami mujizat Tuhan pada waktu keluar dari Tanah Mesir. Itulah sebabnya Tuhan menyebut orang Israel sebagai tegar tengkuk karena selalu melawan Tuhan. Pemberontakan terhadap Tuhan dan Musa, telah membuat hati Musa marah dan kecewa terus-menerus sehingga menimbulkan kepahitan dalam hatinya.
2. Kepahitan merusak pengendalian diri.
Hati Musa begitu pahit sehingga ia teledor dengan perkataannya, ia tidak dapat mengendalikan diri karena begitu marah. Tuhan hanya menyuruh Musa mengatakan kepada bukit batu supaya ia mengeluarkan airnya. Tetapi Musa memukul bukit batu itu dua kali.
Bilangan 20:10-11 (TB) Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
Tanpa disadari hal itu merupakan kesalahan Musa yang sangat fatal.
Bilangan 20:12 (TB) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Orang yang hatinya pahit kata-katanya penuh dengan kepahitan dan kemarahan.
Pelajaran hari ini, jauhilah segala kepahitan agar kita dapat mengendalikan diri dalam perkataan maupun perbuatan. Jika ada kekecewaan terhadap orang lain, mintalah kasih Tuhan supaya kita bisa mengampuni dan mengasihi orang lain. (Ps.BW)
Amien...
BalasHapus