Menyiapkan Masa Depan Anak Cucu



Selasa, 20 Juni 2017

Mazmur 37:25-26 (TB) Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

Sebagai orang tua maupun calon orang tua tentulah mendambakan suatu saat anak-anak kita akan diberkati dan dipelihara oleh Tuhan. Kita mungkin tidak dapat memberikan warisan harta yang cukup untuk anak-anak kita, tetapi ada warisan yang menjadi kunci berkat untuk keturunan kita. Apakah itu?

A. Menjadi orang tua yang benar.
Benar di sini bukan berarti sempurna melainkan percaya dan takut akan Tuhan. Ingat Abraham yang percaya kepada Tuhan diperhitungkan sebagai kebenaran. Hidup benar merupakan warisan yang kita berikan kepada keturunan kita. Ada pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Apabila orang tua hidup benar, maka anak-anaknya akan meneladaninya sehingga hidup mereka diberkati.

B. Menjadi orang tua yang memberkati.
Berkat itu sifatnya mengalir. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Ketika air mengalir maka sekelilingnya menjadi subur sehingga pepohonan menghasilkan buah.
Ketika hidup kita menjadi berkat maka aliran berkat itu akan menjadi lancar. Agar dapat menjadi berkat harus memiliki belas kasihan, yaitu memiliki perasaan hati yang mudah tersentuh ketika melihat penderitaan dan kebutuhan orang lain. Ketika ada belas kasihan maka akan meminjami bahkan memberi.
Memberkati orang lain tidak hanya berdampak pada orang yang kita beri, tetapi kepada diri sendiri dan keturunannya.

Saudaraku, berikanlah warisan terbaik kepada anak-anakmu melebihi harta yaitu melalui kehidupan yang benar dan sikap hidup yang memberkati orang lain. Together forward. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages