Minggu, 4 Juni 2017 - Doa Puasa Hari 28
Bacaan: Markus 4:35-41
Seiring perkembangan teknologi, ada fenomena baru yang disebut digital amnesia atau dikenal juga sebagai Google effect. Riset menunjukkan bahwa otak menjadi lebih jarang mengingat informasi karena mudah mendapatkannya secara online dengan menggunakan mesin pencari.
Dalam Markus 4, murid-murid ada dalam ketakutan besar karena badai yang menerpa perjalanan mereka. Di titik ini, murid-murid telah mengikut Yesus, melihat-Nya melakukan kesembuhan yang luar biasa, dan mendengarkan pengajaran-Nya. Namun, saat berhadapan dengan badai, respon pertama yang keluar dari mulut mereka adalah, "Guru, apakah Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" Ketika murid-murid melihat Yesus hanya sebagai guru dan berpikir bahwa Dia gagal menolong, memberi arahan, dan menyelesaikan masalah, mereka mulai berpikir Yesus tidak peduli pada kehidupan mereka. Sedangkan Yesus sesungguhnya berkuasa atas seluruh kehidupan mereka, bahkan atas badai.
Seperti digital amnesia, kita sering mengalami amnesia rohani dalam perjalanan kita bersama Kristus. Saat kita menempatkan Kristus seperti mesin pencari yang diharapkan dapat memberikan jawaban, pertolongan dan arahan yang serba cepat di saat badai kehidupan menerpa, kita mulai melupakan posisi Yesus yang sesungguhnya dalam kehidupan kita. Yesus tidak hanya sekedar guru, penyembuh, atau penyelesai masalah, Dia adalah Tuhan kita. Jangan melupakan posisi Yesus yang sesungguhnya sebagai Tuhan atas kehidupan kita. Ketika kita percaya dan menempatkan Dia sebagai Tuhan, kita bisa tenang dan berjalan melalui badai dengan berkemenangan. (Mazmur 46:10-11)
Pokok Doa:
Apakah ada area-area dalam kehidupan Anda yang Anda merasa bahwa Yesus tidak bekerja? Jangan tawar hati dan menyepelekan-Nya. Ingatlah bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas kehidupan kita dan segala sesuatu!
(Disalin dari Panduan Doa Puasa 40 Hari IFGF 2017)
Bacaan: Markus 4:35-41
Seiring perkembangan teknologi, ada fenomena baru yang disebut digital amnesia atau dikenal juga sebagai Google effect. Riset menunjukkan bahwa otak menjadi lebih jarang mengingat informasi karena mudah mendapatkannya secara online dengan menggunakan mesin pencari.
Dalam Markus 4, murid-murid ada dalam ketakutan besar karena badai yang menerpa perjalanan mereka. Di titik ini, murid-murid telah mengikut Yesus, melihat-Nya melakukan kesembuhan yang luar biasa, dan mendengarkan pengajaran-Nya. Namun, saat berhadapan dengan badai, respon pertama yang keluar dari mulut mereka adalah, "Guru, apakah Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" Ketika murid-murid melihat Yesus hanya sebagai guru dan berpikir bahwa Dia gagal menolong, memberi arahan, dan menyelesaikan masalah, mereka mulai berpikir Yesus tidak peduli pada kehidupan mereka. Sedangkan Yesus sesungguhnya berkuasa atas seluruh kehidupan mereka, bahkan atas badai.
Seperti digital amnesia, kita sering mengalami amnesia rohani dalam perjalanan kita bersama Kristus. Saat kita menempatkan Kristus seperti mesin pencari yang diharapkan dapat memberikan jawaban, pertolongan dan arahan yang serba cepat di saat badai kehidupan menerpa, kita mulai melupakan posisi Yesus yang sesungguhnya dalam kehidupan kita. Yesus tidak hanya sekedar guru, penyembuh, atau penyelesai masalah, Dia adalah Tuhan kita. Jangan melupakan posisi Yesus yang sesungguhnya sebagai Tuhan atas kehidupan kita. Ketika kita percaya dan menempatkan Dia sebagai Tuhan, kita bisa tenang dan berjalan melalui badai dengan berkemenangan. (Mazmur 46:10-11)
Pokok Doa:
Apakah ada area-area dalam kehidupan Anda yang Anda merasa bahwa Yesus tidak bekerja? Jangan tawar hati dan menyepelekan-Nya. Ingatlah bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas kehidupan kita dan segala sesuatu!
(Disalin dari Panduan Doa Puasa 40 Hari IFGF 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar