Membangunkan Fajar



Kamis, 22 Juni 2017

Mazmur 57:7-8 (TB) Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!

Apa arti membangunkan fajar? Di dalam situasi bahaya dikejar-kejar musuhnya Daud senantiasa memprioritaskan mencari Tuhan di waktu pagi. Sebelum fajar tiba dia sudah menyiapkan hatinya untuk menghadap Tuhan.

Daud menyanyi, bermazmur bahkan memainkan alat musik. Tentunya bukan dengan diam-diam melainkan ada "kehebohan" yang terdengar. Dan bukankah secara lahiriah ini menyulitkan Daud? Musuh-musuhnya bisa mendengar dan mengetahui di mana Daud bersembunyi dan bisa segera menangkapnya. Tetapi Daud mengesampingkan semuanya. Daud percaya bila ia mempersembahkan hidup dan ibadahnya kepada Tuhan, maka hidupnya dalam perlindungan Tuhan.

Daud membangunkan jiwanya. Jiwa adalah pikiran, perasaan dan kehendak. Rasa kantuk diperangi dengan kerinduan hatinya bersekutu dengan Tuhan. Di waktu pagi, dia mengarahkan pikiran, perasaan dan kehendaknya kepada Tuhan. Daud tidak malas!

Saudara, adalah baik menyanyi, bermazmur dan memuji Tuhan di waktu pagi. Bahkan sebelum matahari terbit, siapkan hatimu untuk menghadap Tuhan. Maka engkau akan mengalami kebaikan Tuhan dan menikmati hadirat-Nya sehingga sepanjang hari bisa dilalui dengan damai sejahtera.
Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages