Kamis, 8 Juni 2017 - Doa Puasa Hari 32
Bacaan: Galatia 1:10, Filipi 3:7-8
Penerimaan adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar. Bahkan dari sejak seseorang dilahirkan, seorang bayi membutuhkan kasih sayang, sentuhan dan penerimaan dari orang supaya ia dapat bertumbuh dengan sehat. Hal yang sama terus berlanjut sampai seseorang menjadi dewasa, ia akan terus mencari penerimaan dan pengakuan dari orang lain, dan sedikit banyak, ia akan menjadikan pengakuan itu sebagai tolok ukur untuk menentukan nilai dirinya.
Tapi ketika seseorang mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus, seluruh nilai dan prioritas dalam kehidupannya akan berubah. Ia tidak lagi haus akan penerimaan manusia, karena ia telah mengalami kasih dan penerimaan yang sempurna dari Kristus yang telah mati dan bangkit baginya.
Paulus tidak lagi khawatir akan perkenanan manusia. Rahasia kepuasan diri Paulus tertulis di Galatia 1:1, "Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa ...". Paulus telah mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus, dan seluruh prioritas, impian dan ambisi dalam kehidupannya adalah untuk memenuhi panggilan Yesus dalam dirinya, yaitu sebagai seorang rasul.
Demikian halnya dengan kita. Apapun yang kita kerjakan saat ini, baik di dalam maupun di luar gereja, kita harus menyadari bahwa semua itu adalah panggilan Tuhan dalam kehidupan kita. Apapun posisi atau peran yang telah Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita, ingatlah bahwa tidak ada peran yang tidak penting. Kita harus ingat bahwa itu semua datang dari Tuhan, marilah kita berhenti mencari perkenanan dan pujian manusia, tapi mari kita ingat Yesus yang telah memanggil dan menebus kita. Hanya dari Dia kita mengharapkan pujian kita, dan kita menanti-nantikan waktunya ketika ia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21,23)
Pokok Doa:
Berdoalah supaya kita boleh mengenal Yesus seperti Paulus mengenal-Nya, sehingga seluruh impian dan keinginan hati kita tertuju hanya kepada Yesus, bukan kepada ambisi pribadi maupun pengakuan orang lain.
(Disalin dari Panduan Doa Puasa 40 Hari IFGF 2017)
Bacaan: Galatia 1:10, Filipi 3:7-8
Penerimaan adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar. Bahkan dari sejak seseorang dilahirkan, seorang bayi membutuhkan kasih sayang, sentuhan dan penerimaan dari orang supaya ia dapat bertumbuh dengan sehat. Hal yang sama terus berlanjut sampai seseorang menjadi dewasa, ia akan terus mencari penerimaan dan pengakuan dari orang lain, dan sedikit banyak, ia akan menjadikan pengakuan itu sebagai tolok ukur untuk menentukan nilai dirinya.
Tapi ketika seseorang mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus, seluruh nilai dan prioritas dalam kehidupannya akan berubah. Ia tidak lagi haus akan penerimaan manusia, karena ia telah mengalami kasih dan penerimaan yang sempurna dari Kristus yang telah mati dan bangkit baginya.
Paulus tidak lagi khawatir akan perkenanan manusia. Rahasia kepuasan diri Paulus tertulis di Galatia 1:1, "Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa ...". Paulus telah mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus, dan seluruh prioritas, impian dan ambisi dalam kehidupannya adalah untuk memenuhi panggilan Yesus dalam dirinya, yaitu sebagai seorang rasul.
Demikian halnya dengan kita. Apapun yang kita kerjakan saat ini, baik di dalam maupun di luar gereja, kita harus menyadari bahwa semua itu adalah panggilan Tuhan dalam kehidupan kita. Apapun posisi atau peran yang telah Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita, ingatlah bahwa tidak ada peran yang tidak penting. Kita harus ingat bahwa itu semua datang dari Tuhan, marilah kita berhenti mencari perkenanan dan pujian manusia, tapi mari kita ingat Yesus yang telah memanggil dan menebus kita. Hanya dari Dia kita mengharapkan pujian kita, dan kita menanti-nantikan waktunya ketika ia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21,23)
Pokok Doa:
Berdoalah supaya kita boleh mengenal Yesus seperti Paulus mengenal-Nya, sehingga seluruh impian dan keinginan hati kita tertuju hanya kepada Yesus, bukan kepada ambisi pribadi maupun pengakuan orang lain.
(Disalin dari Panduan Doa Puasa 40 Hari IFGF 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar