Rumah Rajawali

 



Jumat, 2 Juni 2023


Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 37-39


Ayub 39:31 (TB)  Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi. 


Rumah atau sarang rajawali sangat unik dan sulit dijangkau. Ia membangun sarangnya di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi. Akibatnya sarang dan "keluarga" rajawali sangat terlindung dari marabahaya.


Dalam kita membangun keluarga identik dengan rajawali membangun sarangnya. Bila kita membangun keluarga dengan asal-asalan maka sangat mudah keluarga kita diporakporandakan oleh pencobaan dan perpecahan. 

Ada arti rohani dari rumah rajawali:


1. Tuhan adalah gunung batu keluarga kita.


Mazmur 18:3 (TB)  Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! 


Jadikanlah Tuhan sebagai pusat perhatian keluarga kita, tempat kita berharap, bersandar dan memohon atas segala pergumulan yang kita hadapi. Keluarga yang berfokus kepada Tuhan akan tetap kuat sekalipun badai kehidupan datang silih berganti. Yang perlu kita lakukan adalah berdoa, memuji Tuhan, merenungkan firman Tuhan dan bersama-sama dalam ibadah dan pelayanan. Jika selalu bersama Tuhan maka persoalan besar yang kita hadapi akan terasa kecil sebab Tuhan kita jauh lebih besar. Tuhan adalah tempat perlindungan keluarga kita.


Ayub 39:28 (FAYH)  (39-31) Ia tinggal di puncak bukit-bukit batu dan gunung-gunung, tempat ia membuat sarangnya dan berlindung.


2. Keluarga hidup dalam kekudusan.


Imamat 20:26 (TB)  Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. 


Kekudusan merupakan tujuan yang secara lahiriah sulit dijangkau oleh semua manusia di dalam dunia. Ini bagaikan gunung yang tinggi. Tetapi Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukan kehendak Tuhan dan menjaga diri dalam kekudusan. Kekudusan hidup adalah benteng yang kuat terhadap pencobaan dan keinginan daging yang akan menghancurkan. 


Ayub 39:28 (BIMK)  Di puncak gunung batu ia membangun rumahnya; ujung batu-batu yang runcing menjadi bentengnya.


Batu-batu yang runcing adalah gambaran hati nurani yang peka. Hati nurani yang kudus akan membuat kita peka membedakan manakah kehendak Allah dan keinginan daging. Akibatnya kita dibentengi dari segala pencobaan.


Dengan renungan ini marilah kita melihat bagaimana cara kita dalam membangun keluarga. Apakah kita sudah seperti rajawali yang membangun rumahnya di tempat yang tinggi? Apakah kita membangun keluarga kita berdasar pada Tuhan sebagai gunung batu dan menjaga kekudusan hidup keluarga kita? Pilihan ada di tangan kita masing-masing. Tetapi orang yang bijak akan membangun keluarganya di dalam Tuhan supaya senantiasa kuat dan terlindung dari segala pencobaan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages