Strategi Mengambil Hati

 



Kamis, 11 Januari 2024


Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 31-33


Kejadian 32:20 (TB)  dan kamu harus mengatakan juga: Hambamu Yakub sendiri ada di belakang kami." Sebab pikir Yakub: "Baiklah aku mendamaikan hatinya dengan persembahan yang diantarkan lebih dahulu, kemudian barulah aku akan melihat mukanya; mungkin ia akan menerima aku dengan baik." 


Dalam kisah sebelumnya terjadi permusuhan antara Esau dan Yakub. Esau merasa telah ditipu oleh Yakub perihal hak kesulungan dan berkatnya. Sebab itu Esau berniat membunuh Yakub sehingga Yakub melarikan diri ke rumah Laban. Setelah cukup lama, tibalah waktu bagi Yakub dan keluarganya untuk pulang ke tanah asal. Tetapi masih ada ketakutan bila bertemu dengan Esau. Sebab itu ia menggunakan strategi untuk mengambil hati Esau.


1. Mengirim utusan


Kejadian 32:4-5 (TB)  Ia memerintahkan kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanku, kepada Esau: Beginilah kata hambamu Yakub: Aku telah tinggal pada Laban sebagai orang asing dan diam di situ selama ini.

Aku telah mempunyai lembu sapi, keledai dan kambing domba, budak laki-laki dan perempuan, dan aku menyuruh memberitahukan hal ini kepada tuanku, supaya aku mendapat kasihmu."


Utusan mewakili Yakub memohon kepada Esau agar Yakub mendapat kasihnya. Dari utusan tersebut Yakub mendapatkan gambaran mengenai sikap Esau kepadanya.


2. Membagi rombongan menjadi dua bagian.


Kejadian 32:6-8 (TB)  Kemudian pulanglah para utusan itu kepada Yakub dan berkata: "Kami telah sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan ia pun sedang di jalan menemui engkau, diiringi oleh empat ratus orang." 

Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua pasukan.

Sebab pikirnya: "Jika Esau datang menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal akan terluput."


Tujuan membagi dalam dua pasukan adalah untuk melindungi Yakub dan keluarganya bila Esau melakukan hal yang buruk kepadanya.


3. Yakub berdoa kepada Tuhan.


Kejadian 32:11 (TB)  Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.


Yakub memohon penyertaan Tuhan agar Ia melepaskan dari tangan Esau sebab ia masih takut bila bertemu dengan Esau.

Tentunya dalam mengambil hati seseorang, harus memohon penyertaan Tuhan yang sanggup mengubah hati dan memulihkan hubungan.


4. Merendahkan hati.


Kejadian 33:5-7 (TB)  Kemudian Esau melayangkan pandangnya, dilihatnyalah perempuan-perempuan dan anak-anak itu, lalu ia bertanya: "Siapakah orang-orang yang beserta engkau itu?" Jawab Yakub: "Anak-anak yang telah dikaruniakan Allah kepada hambamu ini." 

Sesudah itu mendekatlah budak-budak perempuan itu beserta anak-anaknya, lalu mereka sujud. 

Mendekat jugalah Lea beserta anak-anaknya, dan mereka pun sujud. Kemudian mendekatlah Yusuf beserta Rahel, dan mereka juga sujud.


Yakub menyebut dirinya "hamba" Esau. Ia tidak menyombongkan diri dengan kesuksesan dan kekayaannya. Orang yang sombong akan kehilangan simpati, tetapi orang yang rendah hati bisa mengambil hati orang lain.


5. Memberikan persembahan.


Kejadian 32:20-21 (TB)  dan kamu harus mengatakan juga: Hambamu Yakub sendiri ada di belakang kami." Sebab pikir Yakub: "Baiklah aku mendamaikan hatinya dengan persembahan yang diantarkan lebih dahulu, kemudian barulah aku akan melihat mukanya; mungkin ia akan menerima aku dengan baik." 

Jadi persembahan itu diantarkan lebih dahulu, tetapi ia sendiri bermalam pada malam itu di tempat perkemahannya. 


Maksud dari persembahan, pemberian atau hadiah adalah untuk mendamaikan dan mendapatkan kasih dari Esau.


Kejadian 33:8-11 (TB)  Berkatalah Esau: "Apakah maksudmu dengan seluruh pasukan, yang telah bertemu dengan aku tadi?" Jawabnya: "Untuk mendapat kasih tuanku."

Tetapi kata Esau: "Aku mempunyai banyak, adikku; peganglah apa yang ada padamu." 

Tetapi kata Yakub: "Janganlah kiranya demikian; jikalau aku telah mendapat kasihmu, terimalah persembahanku ini dari tanganku, karena memang melihat mukamu adalah bagiku serasa melihat wajah Allah, dan engkau pun berkenan menyambut aku. 

Terimalah kiranya pemberian tanda salamku ini, yang telah kubawa kepadamu, sebab Allah telah memberi karunia kepadaku dan aku pun mempunyai segala-galanya." Lalu dibujuk-bujuknyalah Esau, sehingga diterimanya.


Yakub membujuk-bujuk Esau agar mau menerima persembahannya. Meskipun Esau mengatakan bahwa ia sudah berdamai dengan Yakub, tetapi Yakub mengunci perkataan Esau melalui persembahan yang ia berikan.


Apakah pelajaran yang dapat kita ambil?

Dalam hubungan dengan orang lain, kita perlu belajar mengambil hati dengan maksud untuk mendamaikan dan memelihara hubungan yang baik. Pelajari strategi Yakub dalam mengambil hati Esau. Hal tersebut akan menolong kita dalam mengambil hati orang lain sehingga pemulihan hubungan terjadi. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages