Senin, 22 Januari 2024
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 16-18
Keluaran 17:9-10 (TB) Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
Peperangan pertama setelah Musa dan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir adalah menghadapi orang Amalek. Dalam peperangan ini mereka berkolaborasi (bekerja sama) untuk memerangi orang Amalek. Yosua bersama pasukannya berperang melawan orang Amalek. Sedangkan Musa di puncak bukit, sedangkan Harun dan Hur menopang tangan Musa supaya tetap terangkat.
Keluaran 17:11-13 (TB) Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Apakah yang dapat kita pelajari dalam kisah tersebut?
1. Kolaborasi dalam perjuangan.
Perjuangan mengalahkan musuh terdiri dari dua aspek yaitu peperangan di alam jasmani dan peperangan di alam rohani. Setiap orang yang terpanggil pada masing-masing aspek haruslah bisa bekerja sama dan saling memahami perjuangan masing-masing. Tidak boleh iri hati dan berkata bahwa bagian orang lain lebih mudah daripada bagiannya. Bukan berarti bagian Musa, Harun dan Hur lebih mudah daripada bagian Yosua.
2. Perjuangan dalam kehidupan bergereja.
Gereja yang sehat tiap hari harus ditopang dengan doa. Ada orang-orang yang dipanggil untuk berdoa dan bersyafaat untuk jemaat yang sedang berjuang dengan aktifitas sehari-hari baik dalam pekerjaan (bisnis) maupun studi. Setiap jemaat harus menyadari dan hidup di bawah payung rohani yang melindungi mereka. Mereka harus belajar tunduk pada otoritas dan mendukung para pemimpin rohani. Kita harus mensupport pemimpin rohani agar mereka bisa fokus melakukan doa dan pelayanan Firman. Dengan demikian setiap orang melakukan segala sesuatu sesuai panggilan masing-masing.
Kisah Para Rasul 6:3-4 (TB) Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
Kiranya renungan tersebut menyadarkan kita tentang panggilan Tuhan dalam kehidupan masing-masing. Marilah saling berkolaborasi dan jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Dukunglah para pemimpin rohani sehingga mereka bisa lebih fokus melakukan pelayanan sesuai panggilan mereka. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar