Persembahan Yang Harum

 



Jumat, 26 Januari 2024


Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 28-30


Keluaran 29:41-42 (TB)  Domba yang lain haruslah kauolah pada waktu senja; sama seperti korban sajian dan korban curahannya pada waktu pagi harus engkau mengolahnya sebagai persembahan yang harum, suatu korban api-apian bagi TUHAN, 

suatu korban bakaran yang tetap di antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu. 


Dalam perjanjian lama, Tuhan menghendaki bangsa Israel memberikan persembahan yang harum bagi Tuhan. Persembahan tersebut terdiri dari korban sajian, korban curahan dan korban bakaran dari daging domba yang telah diolah lebih dahulu dengan campuran minyak zaitun dan rempah-rempah. Maka asap yang naik dari persembahan tersebut menjadi bau-bauan yang harum dan berkenan kepada Tuhan.


Dari ritual ibadah tersebut, sumber utama yang dikorbankan adalah domba yang disembelih dan diolah. Sedangkan rempah-rempah maupun ukupan adalah bahan tambahan. 


Dalam perjanjian baru, kita tidak meneruskan ritual ibadah seperti dalam perjanjian lama. Sebab domba yang disembelih telah digantikan oleh Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang telah disalibkan di atas kayu salib.


Efesus 5:2 (TB)  dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. 


Bagaimana kita bisa memberikan persembahan yang harum kepada Tuhan?

Harum dalam pengertian ini adalah berkenan, menyenangkan dan memuliakan Tuhan. Berkat dari persembahan yang harum adalah perjumpaan atau persekutuan yang intim dengan Tuhan.


1. Hidup di dalam kasih dan kekudusan.


Mengasihi Tuhan dan sesama adalah intisari dari perintah Tuhan. Orang percaya yang hidup dalam kasih dan kekudusan, menjadi persembahan yang harum dan berkenan kepada Tuhan.


Lukas 10:27 (TB)  Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."  


Roma 12:1 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 


2. Memberikan persembahan untuk pekerjaan Tuhan.


Filipi 4:18 (TB)  Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.  


Paulus menerima persembahan dari jemaat Filipi untuk mendukung pelayanannya. Tentang persembahan tersebut, firman Tuhan menyebut sebagai persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah. Jadi apabila kita mempersembahkan untuk mendukung pekerjaan Tuhan maka persembahan kita menjadi persembahan yang harum. Terlebih apabila pekerjaan Tuhan sedang dalam kekurangan seperti yang dialami oleh Paulus dalam pelayanannya. Persembahan tersebut menjadi sangat berarti (harum), bahkan sekecil apapun ketika pekerjaan Tuhan sedang di dalam kekurangan.


Filipi 4:14 (TB)  Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. 


Marilah kita hidup dalam kasih dan memberikan persembahan kita untuk pekerjaan Tuhan terlebih pada saat pekerjaan Tuhan dalam kekurangan agar kehidupan dan ibadah kita menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages