Jumat, 17 Nopember 2023
Bacaan Alkitab Setahun: Roma 1-3
Roma 2:4 (TB) Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Ayat di atas bisa dipahami secara sederhana. Ketika seseorang melakukan dosa, Tuhan tidak serta merta menghukumnya. Terjemahan FAYH di bawah ini bisa membantu lebih jelas untuk memahami ayat tersebut.
Roma 2:4 (FAYH) Apakah Saudara tidak menyadari kesabaran-Nya terhadap Saudara? Atau tidakkah Saudara peduli? Tidakkah Saudara menyadari bahwa selama ini Ia menangguhkan hukuman-Nya, supaya Saudara dapat berpaling dari dosa? Maksud kebaikan-Nya ialah untuk membawa Saudara kepada pertobatan.
1. Ada yang berpendapat bahwa kemurahan Tuhan adalah kesempatan untuk terus berbuat dosa.
Ini banyak dilakukan oleh banyak orang bahkan yang menyebut diri Kristen, tetapi Kristen tanpa pertobatan. Mereka terus-menerus berbuat dosa sebab yakin bahwa Tuhan akan mengampuni dosa mereka. Sikap mereka ini berarti menganggap "sepi" atau "enteng" kemurahan Allah. Dalam istilah lain adalah tidak takut akan Tuhan atau mencobai Tuhan. Sudah tahu kebiasaan dosa dan tahu kebenaran Firman Tuhan tetapi dengan sengaja masih melakukan dosa. Tahu bahwa memakai narkoba, miras, berjudi, mencuri dan berselingkuh itu dosa, tetapi dengan sengaja masih melakukannya.
Galatia 5:13 (TB) Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
2. Maksud kemurahan Tuhan adalah membawa kepada pertobatan.
Bila belum datang penghukuman atas dosa yang dilakukan, harus dipahami bahwa Allah sabar karena Ia menghendaki seseorang bertobat. Tetapi kemurahan Tuhan ada batas waktunya. Bila sampai waktu-Nya, belum bertobat maka akan mengalami penghukuman kekal dari Tuhan. Di sinilah seseorang akan menyesal karena selama hidupnya tidak mau bertobat dan terus-menerus hidup dalam dosa.
Seringkali Tuhan tidak langsung menghukum seseorang ketika berbuat dosa karena Ia memberi kesempatan untuk bertobat. Ketika seseorang mengeraskan hatinya, mungkin Tuhan menghajar dengan sakit penyakit dan berbagai penderitaan dengan maksud supaya bertobat. Tetapi bisa sampai akhir waktu yang telah ditentukan seseorang tidak mau bertobat, maka ia akan menerima penghukuman kekal.
Roma 2:5-6 (TB) Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
Dengan pengertian di atas, marilah kita hidup dalam takut akan Tuhan. Kemurahan dan kesabaran Tuhan jangan menjadi alasan untuk terus-menerus melakukan dosa, melainkan sebagai kesempatan yang Ia berikan agar segera bertobat. Marilah kita menghargai kemurahan Tuhan dengan cara hidup yang berkenan kepada-Nya. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar