Sikap Dalam Ibadah



Senin, 15 Juli 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkotbah 4-6

Pengkhotbah 4:17 (TB) Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.

Rutinitas dan agamawi seringkali menjadi penghalang bagi sebuah ibadah yang berkenan kepada Tuhan. Bahkan sebuah ibadah bisa kehilangan esensi (intisari) karena sebuah tradisi atau kebiasaan. Oleh sebab itu kitab Pengkotbah mengingatkan bagaimana kita bersikap ketika datang beribadah (ke rumah Allah).

1. Menjaga langkah kita.
"Jagalah langkahmu, ketika engkau berjalan ke rumah Allah!" (Pengkotbah 4:17a), apakah artinya?

A. Menjaga motivasi ibadah kita, yaitu untuk bersekutu dengan Tuhan bukan untuk dipuji dan memuaskan keinginan daging.
Matius 6:1 (TB)  "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

B. Memiliki sikap pertobatan.
Tinggalkanlah kepahitan dan kemarahan serta ampunilah terlebih dahulu orang yang bersalah supaya menerima pengampunan dari Tuhan.
Matius 5:23-24 (TB)  Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

2. Menghampiri untuk mendenngar
"Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat." (Pengkotbah 4:17b)

A. Memiliki sikap hati yang mudah bertobat ketika ditegur oleh firman Allah.
Yakobus 1:21 (TB)  Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

B. Tuhan lebih melihat hati daripada penampilan atau persembahan.
Mazmur 51:19 (TB)  Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Pergeseran budaya dalam tata ibadah bisa menjadi penyebab ibadah menjadi tidak berkenan kepada Tuhan. Glamour, penampilan dan atraksi hiburan dalam ibadah bisa jadi membuat motivasi yang salah dalam ibadah. Meskipun semuanya untuk tujuan yang baik yaitu untuk memuliakan Tuhan, tetapi jangan sampai membuat motivasi kita salah. Kita harus tetap menjaga hati dalam ibadah. Tuhan menghendaki motivasi yang kudus, sikap hati yang bertobat dan mudah ditegur oleh firman Tuhan. Biarlah renungan hari ini membuat kita kembali kepada dasar tujuan dalam ibadah yaitu bersekutu dengan Tuhan dan menjadikan hidup kita berkenan kepada-Nya. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages