Kamis, 1 Agustus 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 37-39
Yesaya 38:19 (TB) Tetapi hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini; seorang bapa memberitahukan kesetiaan-Mu kepada anak-anaknya.
Yesaya 38 menceritakan tentang kesembuhan yang Tuhan berikan kepada raja Hizkia sehingga umurnya diperpanjang. Sebagai rasa ucapan syukurnya maka raja Hizkia mengucap syukur untuk setiap kehidupan dan mendedikasikan hidupnya setiap hari untuk bermain kecapi (menyembah) di Rumah Tuhan.
Mengapa banyak orang kurang mensyukuri kehidupan yang Tuhan berikan?
1. Menganggap bahwa kehidupan itu biasa.
Mereka tidak pernah merenungkan betapa berharganya nafas kehidupan, kesehatan, kesempatan hidup, perlindungan dan berkat Tuhan sekecil apapun yang mereka alami. Mereka menjalani kehidupan sebagai rutinitas bahkan jika tidak menghadapi masalah yang berarti mereka menganggap bahwa kehidupan adalah biasa dan tidak ada yang spesial sehingga tidak perlu mengucap syukur.
Mereka tidak pernah merenungkan betapa berharganya nafas kehidupan, kesehatan, kesempatan hidup, perlindungan dan berkat Tuhan sekecil apapun yang mereka alami. Mereka menjalani kehidupan sebagai rutinitas bahkan jika tidak menghadapi masalah yang berarti mereka menganggap bahwa kehidupan adalah biasa dan tidak ada yang spesial sehingga tidak perlu mengucap syukur.
2. Lebih fokus melihat masalah daripada mengenal Tuhan.
Harus diakui terkadang fokus kepada masalah membuat seseorang mengalami ketakutan dan kekuatiran sehingga tidak bisa mengucap syukur. Mereka melihat seakan-akan masalah lebih besar dari kuasa Tuhan sehingga mengeluh, pesimis dan tidak bisa bersyukur.
Harus diakui terkadang fokus kepada masalah membuat seseorang mengalami ketakutan dan kekuatiran sehingga tidak bisa mengucap syukur. Mereka melihat seakan-akan masalah lebih besar dari kuasa Tuhan sehingga mengeluh, pesimis dan tidak bisa bersyukur.
3. Belum mengalami mujizat dari masalah atau peristiwa yang besar.
Raja Hizkia mengalami sakit dan hampir mati, tetapi Tuhan menyembuhkan sehingga ia bisa bersyukur. Tetapi orang yang selalu sehat, diberkati, semua dalam keadaan lancar kurang mengucap syukur. Apakah pengucapan syukur harus menunggu sampai terjadi mujizat atas masalah yang besar? Lihatlah ada orang-orang yang koma di rumah sakit, setiap nafas mereka sangat mahal, mereka berjuang untuk hidup kembali. Bukankah setiap kita yang diberi kesehatan harus bersyukur?
Raja Hizkia mengalami sakit dan hampir mati, tetapi Tuhan menyembuhkan sehingga ia bisa bersyukur. Tetapi orang yang selalu sehat, diberkati, semua dalam keadaan lancar kurang mengucap syukur. Apakah pengucapan syukur harus menunggu sampai terjadi mujizat atas masalah yang besar? Lihatlah ada orang-orang yang koma di rumah sakit, setiap nafas mereka sangat mahal, mereka berjuang untuk hidup kembali. Bukankah setiap kita yang diberi kesehatan harus bersyukur?
1 Tesalonika 5:18 (TB) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Marilah kita mengucap syukur dalam segala hal, baik besar maupun kecil, sehat maupun sakit, berkelimpahan maupun berkekurangan, dalam segala perkara. Hidup yang selalu mengucap syukur akan membuat kita semakin memahami kebesaran dan karya Tuhan yang luar biasa dalam kehidupan. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar