Istri Yang Suka Bertengkar



Jumat, 12 Juli 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 25-27

Amsal 27:15 (TB)  Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.

Mengapa kitab Amsal memberi peringatan kepada seorang istri yang suka bertengkar? Mengapa tidak ditemukan frasa suami yang suka bertengkar? Apa penyebab istri suka bertengkar?

1. Seorang istri lebih dominan pada perasaan sedangkan suami pada logika.
Karena dipengaruhi perasaannya maka lebih sering seorang istri meluapkan emosinya baik melalui kemarahan maupun "ngambek" dalam arti tidak mau bicara.

2. Seorang istri lebih sukar melupakan kesalahan di masa lalu sedangkan suami lebih mudah melupakan kesalahan.
Akibatnya seringkali seorang istri menyimpan kesalahan atau mengungkit-ungkit kembali kesalahan di masa lalu walaupun kadang masalah sudah diselesaikan. Akibatnya pertengkaran kembali terjadi.

3. Seorang istri lebih suka bicara sedangkan seorang suami lebih suka berpikir.
Konon seorang wanita minimal harus mengucapkan 10.000 kata supaya ia menjadi tenang. Bila seorang istri hanya berperan sebagai ibu rumah tangga maka pelampiasan kata-katanya adalah kepada suaminya. Akan menjadi pertengkaran apabila suami lelah kerja dan masalah sepanjang hari, disambut oleh perkataan istrinya yang tidak henti-hentinya. Itulah sebabnya ayat tersebut menyebut "serupa dengan tiris hujan yang tidak henti-hentinya menitik."

4. Seorang istri ingin mengatur dan seorang suami tidak suka diatur.
Bagaimana pun juga seorang suami memegang otoritas sebagai kepala rumah tangga. Masalah akan terjadi apabila istri mulai tidak tunduk kepada suaminya, sikapnya menjadi lebih dominan (posesif) karena ingin mengatur suaminya.

Mengapa banyak suami tidak betah tinggal di rumah? Mengapa mereka suka berlama-lama di kantor untuk bekerja? Dan bahkan ada yang mulai tertarik dengan perempuan lain yang lebih membuatnya nyaman?

Amsal 21:9 (25:24) (TB)  Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.

Sebenarnya yang diharapkan oleh suaminya adalah pulang ke rumah setelah sepanjang hari lelah bekerja, mendapati istri dan anaknya menyambutnya dengan kasih dan kedamaian. Laksana seperti kapal menuju pelabuhan, seorang istri seharusnya menjadi sandaran yang nyaman bagi suaminya.
1 Petrus 3:4-5 (TB)  tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya.


Setiap keluarga pasti merindukan rumah tangga yang damai dan harmonis. Hanya ini pesan utama yang dapat diberikan, hendaklah seorang istri tunduk kepada suaminya, dan seorang suami mengasihi istrinya. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages