Tetap Tegar Saat Kehilangan





Selasa, 21 Mei 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 1-3

Ayub 1:21 (TB)  katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Kesedihan atau dukacita dialami saat kita kehilangan yang kita miliki, terlebih kehilangan keluarga yang sangat dikasihi. Dalam satu hari, Ayub mengalami kehilangan yang bertubi-tubi.  Semua lembu sapi dan keledainya dirampas orang-orang Syeba. Semua kambing dombanya disambar petir di padang. Unta-untanya dirampas juga oleh orang-orang Kasdim. Bahkan ketujuh anaknya laki-laki dan ketiga anaknya perempuan meninggal ditimpa oleh rumah yang roboh akibat angin ribut.
Dalam kesedihan tersebut Ayub tetap bisa memuji Tuhan, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Bagaimana kita bisa tetap kuat ketika mengalami kerugian atau kehilangan harta bahkan orang yang kita kasihi?

1. Harta dan keluarga adalah titipan Tuhan.
Saat lahir ke dunia tidak membawa apa-apa, demikian pula nanti saat pulang ke sorga juga tak ada satu pun yang layak kita bawa. Tugas kita adalah menjaga, memelihara dan mengembangkan. Tetapi bila kita dijinkan Tuhan mengalami kehilangan, tetaplah bersyukur sebab semua adalah titipan Tuhan, milik Tuhan, bukan milik kita.

2. Tuhan yang berdaulat memberi dan mengambil.
Tuhan yang memberi harta kekayaan, keluarga atau orang-orang yang kita kasihi. Tetapi Tuhan jugalah yang berdaulat mengambil sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya. Bila kita memegang terlalu kuat dan tidak merelakannya, yang tersisa hanyalah kesedihan dan kekecewaan dalam hidup. Tetapi jika kita merelakannya, Tuhan akan menggantikan dengan sukacita dan berkat yang jauh lebih besar.

Kehilangan sangat mungkin terjadi dalam kehidupan kita. Agar tetap kuat, teguh berdiri dan tidak kecewa, marilah kita menyadari bahwa harta dan keluarga adalah milik Tuhan. Demikian pula Tuhan yang berdaulat memberi dan mengambil semuanya. Mengucap syukurlah ketika semuanya Tuhan ijinkan terjadi, supaya kita tidak melekat kepada harta atau orang yang kita kasihi, sebaliknya hidup kita melekat kepada Tuhan. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages