Menghindari Zinah Oleh Keinginan Mata




Jumat, 31 Mei 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 31-33

Ayub 31:1 (TB)  "Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?"

Ayub salah satu tokoh di Alkitab yang hidup benar di hadapan Tuhan. Ia tidak berpoligami alias setia pada satu isteri. Ia bisa menjalani kehidupan yang demikian sebab ia telah menetapkan sebuah syarat bagi matanya.

1. Setia pada isterinya.
Sekalipun banyak perempuan lain lebih cantik dan lebih muda, Ayub berpegang pada komitmen untuk mencintai dan setia kepada isterinya.
Kitab Maleakhi menulis agar kita setia dengan suami/isteri. Meskipun kemudian suami/isteri menjadi semakin tua atau lemah, tidak lagi tampan atau cantik ... sesuai dengan janji nikah yang kita buat di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya ... harus tetap setia.
Maleakhi 2:15 (TB)  Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

2. Menghindari perzinahan oleh keinginan mata.
Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang pasti dapat membedakan yang cantik/tampan, yang seksi/sensual, yang menarik hati karena penampilan yang memikat. Tetapi apabila sudah timbul keinginan dalam hati untuk memiliki, sensasi atau pikiran kotor, maka dosa perzinahan melalui keinginan mata telah bersarang dalam hati/pikiran kita. Tentang hal ini firman Tuhan memberi pesan, antara lain:
Matius 5:28 (TB)  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
1 Yohanes 2:16 (TB)  Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Ayub mengatakan, "Masakan aku memperhatikan anak dara?" Memang secara keinginan mata menarik untuk memperhatikan kemolekan, atau keindahan tubuh anak dara. Tetapi Ayub telah menetapkan standar/syarat untuk menjauhi hal itu. Standar yang tinggi telah ditetapkan Ayub agar ia tetap setia kepada isterinya dan tidak jatuh dalam dosa perzinahan sekalipun hanya melalui pikiran atau hatinya.

Standar yang tinggi akan mempengaruhi kualitas pencapaian yang tinggi. Standar yang rendah akan menghasilkan pencapaian yang rendah atau bahkan di bawahnya. Bila kita mau menghindari dosa perzinahan dalam hati, tetapkan standar yang tinggi untuk keinginan mata. Mengetahui yang perempuan cantik atau pria tampan adalah wajar, tetapi jangan ijinkan pikiran mesum atau keinginan untuk memiliki timbul dalam hati. Mari kita kendalikan keinginan mata dari setiap dosa, khususnya dosa perzinahan. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages