Maksud Allah Dengan Penderitaan




Jumat, 24 Mei 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 10-12

Ayub 10:12 (TB)  Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.

Ayub mengalami penderitaan yang sangat berat. Semua hartanya habis, semua anaknya mati, sakit barah memenuhi seluruh kulitnya dan para sahabat meninggalkannya. Istrinya medesak supaya Ayub mengutuki Allah. Dalam penderitaan Ayub bertanya kepada Tuhan, apa maksud Tuhan dengan penderitaan yang ia alami? Ayub menulis hal ini dalam kitab Ayub 10:12 sebagai inti dari jawaban.

1. Supaya bisa mengucap syukur atas hidup yang dikaruniakan Tuhan.
Seringkali manusia tidak bersyukur atas hidup yang dikaruniakan Tuhan. Lihatlah ada orang-orang yang berjuang di ICU rumah sakit. Dalam keadaan tanpa sadar mereka sedang berjuang antara hidup dan mati. Kita mungkin mengalami masalah dan penderitaan, tetapi bersyukurlah kita masih hidup, masih diberi kekuatan untuk bertahan dalam penderitaan. Mengucap syukurlah untuk hidup yang dikaruniakan Tuhan.

1 Tesalonika 5:18 (TB)  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

2. Supaya bisa mengucap syukur atas kasih setia yang Tuhan berikan.
Kasih setia Tuhan berbicara tentang kasih dan kesetiaan Tuhan yang menyertai kita pada saat kita hidup baik dalam penderitaan maupun dalam kesukaan. Banyak orang hanya bisa bersyukur dan melihat kasih setia Tuhan dalam kesukaan. Melalui penderitaan, Tuhan mengajar kita untuk bersyukur dan melihat kasih setia Tuhan nyata pada saat kita mengalami penderitaan.

Mazmur 63:3 (TB)  (63-4) Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.

3. Supaya kita bisa mengucap syukur atas pemeliharaan Tuhan dalam menjaga hidup kita.
Banyak orang hanya bisa bersyukur atas hal-hal besar yang terjadi dalam hidup mereka. Melalui penderitaan, Tuhan mengajar kita untuk bersyukur pada setiap hal sekecil apapun yang Tuhan kerjakan untuk memelihara kita.

Sebagai contoh saat diberkati dengan mewah, manusia seringkali tidak bisa bersyukur untuk setiap makanan, bahkan membuang-buang atau menghindari makanan yang tidak disukai. Tetapi saat dalam penderitaan, Tuhan mengajarkan betapa berharganya sesuap nasi, bagaimana kita bisa menghargai setiap pemeliharaan Tuhan sekecil apapun.

Contoh lain lagi adalah kita seringkali tidak bisa bersyukur untuk awan di siang hari. Saat kita naik mobil, kita tidak pernah mengucap syukur untuk datangnya awan. Tetapi saat tidak ada mobil, kita naik motor atau berjalan kaki, kita akan sangat bersyukur untuk datangnya awan yang melindungi kita dari sengatan matahari.

1 Raja-raja 17:4-6 (TB)  Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana." Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.

Dalam keadaan kekeringan, Elia diajar Tuhan untuk mensyukuri setiap makanan, yakni roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak dan minum dari air di sungai kerit. Bisakah kita membayangkan betapa terbatasnya makanan yang dibawa oleh burung gagak? Betapa terbatasnya debit air di sungai Kerit dalam keadaan kekeringan? Semua itu diajarkan Tuhan agar Elia mengucap syukur dan menghargai setiap pemeliharaan Tuhan sekecil apapun.

Saat ini jikalau kita sedang mengalami penderitaan, pastilah ada tujuan Tuhan di balik semua penderitaan yang kita alami. Tujuannya adalah agar kita bisa mengucap syukur atas hidup, kasih setia Tuhan dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita sekecil apapun. Bersyukurlah untuk semua, jalanilah dengan iman dan lihatlah mujizat demi mujizat terjadi dalam hidup kita. Tetap semangat dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages