Berubah Menjadi Serakah



Selasa, 7 Mei 2019

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Taw 25-27

2 Tawarikh 26:16 (TB)  Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

Sesungguhnya Tuhan telah memberkati raja Uzia dengan pemerintahan yang kuat dan membuat segala usahanya berhasil. Tetapi setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga melakukan hal yang merusak. Bukan saja tinggi hati tetapi juga serakah, sebab raja Uzia mengambil bagian pekerjaan imam, yang tidak boleh ia lakukan. Ia membakar ukupan di atas pembakaran ukupan yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh para imam, sedangkan raja Uzia bukan imam.

Kata serakah dalam bahasa Yunani ple·o·ne·xiʹa secara harfiah berarti ”keinginan untuk memiliki lebih banyak” dan dalam Alkitab digunakan untuk memaksudkan ”ketamakan” serta ”keinginan akan milik orang lain”.

1. Setiap orang ditetapkan Tuhan sesuai takaran masing-masing.
Setiap orang telah ditetapkan Tuhan dalam karunia, talenta atau kapasitas masing-masing. Seseorang tidak akan bisa berhasil bila melakukan di luar karunia, talenta atau kapasitasnya. Yang perlu dilakukan adalah memaksimalkan apa yang Tuhan percayakan, bukan mengejar apa yang Tuhan tidak percayakan.

2. Sikap serakah melanggar "domain" atau wilayah Tuhan.
Tuhan telah mengatur berkat, kedudukan, kesuksesan bagi anak-anaknya. Sikap serakah artinya tidak puas dengan pengaturan Tuhan sehingga memaksakan diri minta yang lebih, bahkan yang bukan bagiannya. Akibatnya seorang yang serakah berjalan dengan mengandalkan diri sendiri dan bukan mengandalkan Tuhan.

3. Sikap serakah membutakan mata hati.
Raja Uzia menjadi marah ketika ditegur oleh para imam, ia tetap membakar ukupan dengan kemarahan yang menyala-nyala. Ketika sikap serakah sudah menguasai hati, akan sulit menerima nasehat bahkan teguran dari orang lain bahkan dari Tuhan sendiri. Sikap serakah akan melanggar setiap aturan demi mendapatkan apa yang diingini. Sikap serakah menutup mata hati sehingga tidak bisa melihat kebenaran.

4. Sikap serakah mendatangkan hukuman.
Akhirnya raja Uzia menderita penyakit kusta sebagai kutuk atas sikapnya yang serakah. Ia diusir dari rumah Allah dan diasingkan, bahkan ia mati dalam pengasingan. Sikap serakah menjauhkan diri dari persekutuan dengan Tuhan. Sikap serakah mendatangkan hukuman atau kutukan.


Marilah kita senantiasa mengucap syukur untuk apa yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini. Kita maksimalkan dalam membina keluarga, pekerjaan, studi dan pelayanan. Hindari sikap serakah supaya tidak jatuh dalam dosa dan mengalami kutuk. Kembangkanlah dan bersyukurlan senantiasa untuk setiap hal yang Tuhan percayakan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages