Sabtu, 4 Mei 2019
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Taw 16-18
2 Tawarikh 16:10 (TB) Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat.
Ada seorang nabi yang bernama Hanani yang menegur raja Asa, raja Yehuda karena bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada Tuhan. Rupanya raja Asa menjadi sakit hati sehingga ia memasukkan nabi Hanani ke dalam penjara.
Pernahkah Anda merasa sakit hati dengan kotbah seorang hamba Tuhan? Anda menjadi marah sebab ia mengungkit dosa-dosa Anda sekalipun tidak pernah menyebut nama Anda. Terlebih jika yang berkotbah adalah gembala Anda, maka Anda mulai mencari tahu kira-kira siapa yang membocorkan rahasia dosa Anda? Yang terjadi bukanlah pertobatan tetapi justru tersinggung, marah dan sakit hati karena kotbah hamba Tuhan.
Bagaimana Anda seharusnya menyikapi kotbah-kotbah yang menegur kehidupan Anda?
1. Sadarilah setiap hamba Tuhan bisa dipakai Tuhan untuk mengingatkan Anda.
Milikilah pandangan yang positif, hamba Tuhan atau gembala Anda bukanlah pribadi yang suka membuka aib Anda di hadapan jemaat. Bahwa ia menyampaikan kotbah yang menegur Anda, yakinilah bahwa ia dipakai Tuhan untuk menyadarkan Anda akan dosa. Tuhan ingin Anda bertobat dan bukannya marah, tersinggung atau sakit hati.
Milikilah pandangan yang positif, hamba Tuhan atau gembala Anda bukanlah pribadi yang suka membuka aib Anda di hadapan jemaat. Bahwa ia menyampaikan kotbah yang menegur Anda, yakinilah bahwa ia dipakai Tuhan untuk menyadarkan Anda akan dosa. Tuhan ingin Anda bertobat dan bukannya marah, tersinggung atau sakit hati.
2. Kotbah terdiri dari makanan lunak dan makanan keras.
Kotbah yang lunak akan meninabobokkan dan membuat Anda menjadi lemah dan manja. Kotbah yang hanya enak didengar telinga tidak mengubah hidup Anda. Sebaliknya kotbah yang keras akan membuat Anda menjadi dewasa dan semakin kuat. Anda akan beradaptasi dengan teguran Tuhan sehingga Anda lebih mudah bertobat. Anda tidak lagi marah saat firman Tuhan berbicara mengenai dosa-dosa Anda.
Kotbah yang lunak akan meninabobokkan dan membuat Anda menjadi lemah dan manja. Kotbah yang hanya enak didengar telinga tidak mengubah hidup Anda. Sebaliknya kotbah yang keras akan membuat Anda menjadi dewasa dan semakin kuat. Anda akan beradaptasi dengan teguran Tuhan sehingga Anda lebih mudah bertobat. Anda tidak lagi marah saat firman Tuhan berbicara mengenai dosa-dosa Anda.
3. Sakit hati terhadap kotbah hamba Tuhan menunjukkan kekanak-kanakan rohani.
Anak-anak kecil biasa ngambek bila tidak mendapat apa yang ia ingini. Atau marah apabila apa yang ia punya diminta oleh orang lain. Menjadi marah bila orang tuanya melarangnya untuk melakukan hal yang berbahaya.
Jika masih tersinggung, marah bahkan sakit hati berarti menunjukkan bahwa Anda belum dewasa rohani melainkan masih kanak-kanak rohani.
Anak-anak kecil biasa ngambek bila tidak mendapat apa yang ia ingini. Atau marah apabila apa yang ia punya diminta oleh orang lain. Menjadi marah bila orang tuanya melarangnya untuk melakukan hal yang berbahaya.
Jika masih tersinggung, marah bahkan sakit hati berarti menunjukkan bahwa Anda belum dewasa rohani melainkan masih kanak-kanak rohani.
Ibrani 5:13-14 (TB) Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Tuhan bisa berbicara kepada kita melalui banyak hal, salah satunya melalui kotbah hamba Tuhan yang kita dengar dalam ibadah. Jika kotbah yang disampaikan menegur Anda, tidak perlu tersinggung, marah atau sakit hati. Sadarilah bahwa Tuhan sedang berbicara kepada Anda. Responilah dengan positif maka Anda akan menerima berkat dan pemulihan. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar