Manusia Rapuh

 



Kamis, 24 September 2020


Bacaan Alkitab Setahun: Amos 7-9


Amos 9:1 (TB)  Kulihat Tuhan berdiri dekat mezbah, dan Ia berfirman: "Pukullah hulu tiang dengan keras, sehingga ambang-ambang bergoncang, dan runtuhkanlah itu ke atas kepala semua orang, dan sisa-sisa mereka akan Kubunuh dengan pedang; tidak seorang pun dari mereka akan dapat melarikan diri, dan tidak seorang pun dari mereka akan dapat meluputkan diri.


Berat alat pemukul (hammer) sangat berpengaruh terhadap benda yang dipukul. Semakin berat alat pemukul maka semakin hebatlah kerusakan benda yang dipukulnya.


Di hadirat Tuhan, kertas pun bisa menjadi alat pemukul hebat yang bisa meruntuhkan dan meremukkan setiap orang. Apa yang bisa kita pelajari dari ayat tersebut?


1. Kehebatan manusia tidak ada artinya di hadapan Tuhan.
Jangan menyombongkan diri dengan kekuatan, kepandaian, kekayaan maupun prestasi yang pernah dicapai. Semua tidak ada artinya dibandingkan dengan kasih dan kuasa Tuhan. Hal ini menyadarkan bahwa tanpa Tuhan kita adalah manusia yang rapuh.


Mazmur 103:15-16 (TB)  Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.


2. Dalam hadirat Tuhan, kita bisa remuk hati oleh firman-Nya.
Secara rohani kertas melambangkan firman Tuhan. Dalam hadirat Tuhan, firman-Nya akan memukul kita yaitu menegur dan menasihati sehingga kita mengalami pertobatan. Jangan membaca Alkitab sebagai rutinitas dan agamawi, tetapi ijinkan Roh Kudus berkarya sehingga firman Tuhan menjadi rhema (firman yang hidup) bagi kita.


Amos 9:1-6 diberikan judul perikop: Tuhan dekat mezbah. Ketika kita membangun mezbah (persekutuan) dengan Tuhan, kita semakin mengalami Tuhan yang hebat dan firman-Nya semakin membentuk kehidupan kita. Selamat beraktifitas, greater blessing. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages