Layakkah Marah Kepada Tuhan?

 


Sabtu, 26 September 2020


Bacaan Alkitab Setahun: Yunus 1-4


Yunus 4:1 (TB)  Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.


Ketika Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe, ia justru melarikan diri ke Tarsis. Kapal yang ia tumpangi diamuk badai, sehingga Yunus dibuang ke laut dan ditelan ikan besar. Tuhan menjawab doa Yunus sehingga dimuntahkan dari perut ikan. Tuhan kembali mengutus Yunus ke Niniwe (Yunus 3:2), akhirnya Yunus berangkat ke Niniwe dan menyerukan rencana penghukuman Tuhan (Yunus 3:4).


Semua penduduk kota Niniwe, baik besar maupun kecil, bahkan rajanya memerintahkan semua manusia dan ternak berpuasa dan merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Yunus 3:10 (TB)  Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.


Ada suatu yang aneh dari sikap Yunus melihat pertobatan kota Niniwe. Yunus justru menjadi kesal dan marah. Bahkan ia putus asa.
Yunus 4:3 (TB)  Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."


Ada masalah apa dengan Yunus sehingga ia marah? Berikut beberapa alasan dimulai dari awal kitab Yunus.


1. Rencana Yunus untuk bersenang-senang ke kota Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan gagal total.


2. Yunus mengalami kesusahan ketika masuk dalam perut ikan.
Yunus 2:1-2 (TB)  Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.


3. Yunus harus susah payah berjalan ke kota Niniwe.
Sepertinya tipe Yunus suka bersenang-senang dan melakukan hal yang sulit dengan terpaksa. Lihatlah hanya satu kalimat saja seruannya kepada kota Niniwe.
Tipikal orang seperti ini akan mudah marah ketika mengalami kesulitan.

Yunus 3:3-4 (TB)  Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."


4. Yunus merasa tidak perlu memberitakan firman Tuhan ke kota Niniwe karena pada akhirnya mereka akan diampuni dosanya.
Yunus 4:2 (TB)  Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. 


Tetapi jika tidak ada yang memberitakan firman Tuhan, apakah kota Niniwe bisa bertobat? Jadi sebagai kesimpulan mengapa Yunus marah kepada Tuhan karena Yunus tidak mensyukuri hidupnya yang dipilih Tuhan untuk menjadi alat-Nya.


Dalam kehidupan sehari-hari ketika kita tidak bisa mensyukuri kehidupan yang Tuhan berikan kita bisa menjadi marah dan kecewa kepada Tuhan.
Yunus 4:4 (TB)  Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
Kita tidak layak marah kepada Tuhan, sebab Tuhan punya rencana dan kita hanyalah alat-Nya. Jika Tuhan memakai kita atau membentuk kita, itu adalah hak Tuhan sebagai pencipta dan pemilik hidup kita.


1 Korintus 3:23 (TB)  Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.


Marilah senantiasa mensyukuri hidup yang Tuhan berikan, supaya kita tidak marah dan kecewa atas semua yang terjadi dalam hidup kita. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages