Mengatasi Intimidasi



Kamis, 12 April 2018

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja 19-22

1 Raja-raja 19:8 (TB)  Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

Elia baru saja mengalami kemenangan yang spektakuler setelah berhasil membunuh 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera. Namun sayang Elia mengalami syndrome kelelahan, baik secara fisik maupun secara rohani. Hanya mendengar ancaman Izebel untuk membunuhnya ia menjadi takut (terintimidasi). Intimidasi adalah tindakan menakut-nakuti, ancaman dan gertakan. Terintimidasi melihat seakan-akan musuh jauh lebih besar dan kuat daripada dirinya. Izebel pandai memainkan ancaman ini karena mengetahui bahwa Elia mengalami kelelahan secara fisik dan rohani. Energi manusia rohnya sudah terkuras dalam peperangan rohani.

1 Raja-raja 19:2-3 (TB)  maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.

Bahkan Elia sudah putus asa tentang hidupnya.
1 Raja-raja 19:4 (TB)  Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Dari kisah tersebut kita melihat kemurahan Tuhan untuk menolong hamba-Nya. Buluh yang terkulai tidak dipatahkan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak dipadamkan-Nya.

Bagaimana cara Tuhan agar kita bisa mengatasi intimidasi?

1. Memberi makanan jasmani.

1 Raja-raja 19:6 (TB)  Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.

Kondisi tubuh yang lemah dijawab Tuhan dengan memberikan makanan jasmani. Tubuh yang lemah akan membuat semangat menjadi lemah. Oleh sebab itu ada peribahasa "mens sana in corpore sano" yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

2. Memberi makanan rohani.

1 Raja-raja 19:8 (TB)  Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

Gunung Horeb adalah tempat perjumpaan dengan Tuhan. Musa juga mengalami perjumpaan dengan Tuhan dengan berpuasa selama 40 hari. Firman yang diberitakan oleh Malaikat telah menjadi pemacu semangat Elia untuk mengatasi intimasi yang dialami. Secara implisit kita melihat di sini, bukan saja makanan jasmani yang Tuhan berikan tetapi juga makanan rohani yaitu firman Tuhan. Melalui makanan rohani kita mendapatkan pemulihan, kesembuhan, kekuatan, hikmat, iman, penghiburan, damai sejahtera dan optimisme akan masa depan.

Dalam kehidupan sehari-hari, tidaklah terhindarkan berbagai masalah, tantangan atau ancaman kita hadapi. Tuhan menghendaki agar kita tidak terintimasi oleh hal itu sehingga timbul keputusasaan. Tuhan ingin kita tetap kuat. Nasihat firman Tuhan hari ini: konsumsi makanan yang cukup untuk tubuh kita agar tetap kuat dan semangat. Juga konsumsi firman Tuhan untuk manusia rohani kita agar iman kita tetap kuat menghadapi berbagai masalah, tantangan dan ancaman. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages