Saat Teduh



Selasa, 28 Maret 2017

Bacaan: 1 Raj 19:11-13
1 Raja-raja 19:13 (TB) Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

Angin yang besar dan kuat memecahkan gunung-gunung tetapi tidak ada Tuhan dalam angin itu. Gempa bumi yang dahsyat, tetapi tidak ada Tuhan dalam gempa itu. Api yang menghanguskan tetapi tidak ada Tuhan dalam api itu. Tetapi ada angin sepoi-sepoi dan ada Tuhan di dalam angin itu.

Ritme kehidupan yang cepat, hingar bingar aktifitas hidup sehari-hari atau kesibukan yang padat seringkali menghalangi kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan banyak alasan seperti lelah, tidak ada waktu, tidak bisa fokus, itulah yang menghalangi kita untuk bersekutu dengan Tuhan.

Kita tentu telah mendengar kata "saat teduh", bersyukurlah saudara yang dengan rutin memiliki "saat teduh" pribadi dengan Tuhan.

1. Waktu yang dikhususkan untuk Tuhan.

Hubungan yang berkualitas terjadi apabila kita menyediakan waktu yang khusus bagi Tuhan. Pada umumnya di pagi hari sebelum kita memulai segala aktifitas, dalam kesunyian, dengan kondisi tubuh yang masih segar setelah bangun pagi. Di saat itu kita bisa mengucap syukur, memuji menyembah Tuhan, berdoa dan merenungkan Firman Tuhan. Saat teduh di pagi hari akan memberikan kita kekuatan rohani sepanjang hari, bahkan menemukan banyak hikmat untuk menyelesaikan masalah sepanjang hari.

"Aku bisa melakukan jauh lebih banyak sepanjang hari, apabila aku memberikan 3 jam pertama setiap hari untuk Tuhan." (Marthin Luther)

2. Tempat yang dikhususkan untuk Tuhan.

Tempat menjadi sarana pendukung sehingga saat teduh lebih berkualitas. Mengapa kita bisa berdoa lebih khusuk ketika di Bukit Doa daripada di rumah? Sebab di bukit doa suasana sunyi, jauh dari keramaian, juga udara yang dingin sehingga kita lebih fokus untuk berdoa dan bersekutu dengan Tuhan.

Bila memungkinkan di rumah ada kamar doa, bisa saat teduh di teras belakang, ruang keluarga atau di tempat yang kita rasakan lebih tenang. Yang penting kita harus mengatur rumah dengan baik supaya tidak berantakan. Sebab barang-barang yang terlihat berantakan secara tidak langsung akan mempengaruhi konsentrasi kita.

Seperti ayat renungan hari ini, dengan membangun kehidupan "saat teduh", kita bisa memiliki hubungan yang berkualitas dengan Tuhan, bersekutu dan mendengar suara Tuhan. Together forward. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages