Minggu, 5 Maret 2017
Kisah Para Rasul 5:29 (TB) Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia."
Menguduskan Hari Sabat merupakan bagian penting dari ekspresi iman kita. Kehadiran dalam ibadah bisa jadi merupakan salah satu indikator kualitas iman. Semakin imannya kuat, semakin setia ibadah dan melayani Tuhan, walaupun banyak tantangan yang harus dihadapi.
Dalam budaya masyarakat Timur khususnya di Indonesia berkembang rasa sungkan kepada kerabat, kenalan atau tetangga. Terkadang rasa sungkan itu bisa lebih diutamakan daripada datang dalam ibadah. Demi menghargai teman, tetangga, saudara sampai "dibela-belain" meninggalkan ibadah.
Bukan berarti kita tidak perlu hadir dalam resepsi bila dilaksanakan di hari Minggu, tetapi Tuhan memberi hikmat kepada kita untuk mengatur waktu ibadah. Bila resepsi diadakan malam hari, maka kita bisa datang ibadah pagi hari. Bila resepsi diadakan siang hari, maka kita bisa datang ibadah sore hari. Yang penting adalah komitmen kita kepada Tuhan dalam ibadah Minggu.
Tantangan yang dihadapi bukan saja resepsi, tetapi arisan keluarga, arisan kampung, rapat RT, reuni teman sekolah, ulang tahun, perlombaan, wisata "Pokdarwis", jalan sehat, kerja bakti, touring, club sepeda, kelompok tugas sekolah/kampus yang kebanyakan semua dilakukan di hari Minggu. Bila mengikuti rasa sungkan saja dan tidak ada komitmen dalam ibadah praktis akan banyak meninggalkan ibadah Minggu. Padahal ibadah Minggu merupakan sarana bersekutu dengan Allah dan jemaat sebagai keluarga rohani kita. Jadikanlah sebagai prioritas kita.
Pernahkah kita berpikir bila Tuhan tidak memprioritaskan kita?
Together forward. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar