Pendisiplinan Dalam Jemaat

 



Jumat, 8 Desember 2023


Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tesalonika 1-3


2 Tesalonika 3:14-15 (TB)  Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,

tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara. 


Pengucilan seseorang dari kehidupan jemaat bukan merupakan dampak dari rasa benci secara pribadi atau institusi, bukan pula sebagai bentuk penghakiman secara manusiawi. Pengucilan secara Alkitabiah harus dipandang sebagai proses untuk mendidik atau mendisiplin seseorang kembali kepada jalan kebenaran. Dalam etika gerejawi kita sebut dengan istilah pendisiplinan jemaat.


1. Langkah-langkah pendisiplinan.


Dalam ayat tersebut, sebelum seseorang dikucilkan dari jemaat harus melalui sebuah proses. Yang pertama adalah ditegor sebagai saudara, ditandai dan jangan bergaul dengan dia supaya ia menjadi malu.


Dalam ayat yang lain, Tuhan Yesus memberikan beberapa langkah pengucilan.


Matius 18:15-17 (TB)  "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.

Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.

Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.


Langkah dalam mendisiplin seseorang:

a. Secara empat mata atau secara pribadi

b. Jika tidak mau taat dengan membawa dua atau tiga orang saksi.

c. Jika tetap tidak mau taat disampaikan di tengah jemaat 

d. Jika tetap tidak mau taat barulah dikucilkan artinya jemaat tidak boleh bergaul dengannya.


2. Perkara yang membuat seseorang bisa didisiplin dari jemaat.


Dalam 1 Tesalonika 3:14 adalah mereka yang tidak mau mendengarkan nasihat firman Tuhan / pemimpin dalam jemaat.


Mereka yang didisiplin adalah ...


a. Mereka yang tidak tertib hidupnya

2 Tesalonika 3:11 (TB)  Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.


b. Melakukan dosa dan kesesatan yang bisa menular kepada jemaat.


Galatia 5:9 (TB)  Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.  


1 Korintus 15:33-34 (TB)  Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. 

Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.


2 Timotius 3:5-7 (TB)  Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,

yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. 


Dosa dan kesesatan tersebut antara lain: menyebarkan pengajaran sesat dan penyembahan berhala, mempengaruhi jemaat dalam dosa persundalan (kemesuman) atau seks bebas. Sifatnya adalah mudah menular dalam kehidupan jemaat.


3. Tujuan pendisiplinan.


a. Mendisiplin seorang yang berdosa agar kembali kepada Tuhan dan jalan yang benar. Jadi bukan untuk mempermalukan seseorang.


b. Melindungi jemaat (kelompok yang lebih besar) dari penyesatan atau dosa yang bisa merusak kehidupan dalam jemaat.


Meskipun seseorang dikucilkan dari jemaat bukan berarti tidak lagi dikasihi. Kita tetap mengasihi jiwanya tetapi membenci pakaiannya (perbuatan dosanya). Tetap kita doakan agar dalam masa pengucilan menjadi sadar dan mau bertobat dari segala dosa dan kesesatan.


Sejauh ini kita jarang atau bahkan belum pernah mendisiplin atau mengucilkan seseorang dari perkumpulan jemaat. Tetapi jikalau suatu saat terjadi, hendaklah dipahami bahwa kita telah melakukan tahapan disiplin sesuai dengan firman Tuhan.


2 Korintus 7:1 (TB)  Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah. 


Kiranya penjelasan tersebut menjadi perenungan bagi kita bahwa Tuhan mengasihi jemaat-Nya dan merindukan jemaat menjadi kudus dan dijauhkan dari segala pencemaran dosa. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages