Selasa, 22 Januari 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 16-18
Keluaran 17:12 (TB) Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
Apa yang ada dalam pikiran kita tentang tugas pemimpin dalam pelayanan? Sebagian besar orang berpendapat bahwa pemimpinlah yang harus bertanggung jawab dan melakukan semua tugas pelayanan. Sedangkan jemaat adalah orang-orang yang harus dilayani dan diperhatikan. Bila ada jemaat yang meninggalkan gereja, pastilah pemimpin yang salah karena tidak memperhatikan atau menggembalakan mereka. Jika jemaat atau gereja tidak bertumbuh pastilah salah pemimpin. Mereka tidak mendukung pemimpin, apatis bahkan mencemooh apa yang dilakukan pemimpin.
Di sisi lain banyak yang kurang menghargai kerja keras dan pengorbanan para pemimpin yang Tuhan tempatkan di antara kita. Pemimpin yang selalu mendoakan setiap hari, melayani dengan jerih lelah, mengorbankan waktu istirahat, menampung masalah-masalah yang terjadi dalam gereja maupun jemaat di dalam hatinya, mengorbankan tenaga dan keuangan untuk pekerjaan Tuhan sementara yang lain berpangku tangan. Tetapi pemimpin adalah manusia biasa yang suatu saat bisa menjadi lemah, bukan manusia yang sempurna, suatu saat bisa melakukan kesalahan.
Dalam peperangan melawan bangsa Amalek di Rafidim, Musa ditempatkan sebagai pemimpin peperangan rohani. Secara fisik Yosua dan pasukannya yang berperang, tetapi secara rohani Musa yang berperang. Ketika Musa mengangkat tangan lebih kuatlah Israel, tetapi ketika tangan Musa mulai lelah dan ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Bayangkan jika Musa melakukan seorang diri, pastilah bangsa Israel kalah dalam peperangan. Untunglah bersama Musa ada Harun dan Hur ... yang tanpa diminta oleh Musa peduli akan kesulitan Musa, sehingga mereka mengambil batu supaya Musa duduk di atasnya, Harun dan Hur menopang kedua tangan Musa, yang seorang di sisi yang satu yang seorang lagi di sisi yang lain.
Dari kisah di atas kita melihat Harun dan Hur adalah karakter orang yang peduli dengan pemimpin dan bangsa Israel. Marilah kita peduli kepada pemimpin, jangan hanya minta dilayani tetapi lakukan apa yang kita bisa lakukan untuk mendukung pemimpin. Para pemimpin adalah orang-orang yang menerima otoritas dari Tuhan, jika kita mendukung mereka berarti kita juga tunduk kepada Tuhan. Jangan lagi egois. Tak perlu diminta, lakukan apa yang bisa kita lakukan, bertanyalah apa yang bisa kita berikan. Tanpa dukungan dan kepedulian yang kita berikan para pemimpin akan lelah dan tidak bisa maksimal dalam mengerjakan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan. Kasih ... bukan meminta tetapi memberi, bukan menuntut tetapi peduli. Jadilah pribadi yang senantiasa peduli kepada para pemimpin. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar