Sabtu, 26 Januari 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 28-30
Keluaran 29:38-39 (TB) "Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun, tetap tiap-tiap hari.
Domba yang satu haruslah kauolah pada waktu pagi dan domba yang lain kauolah pada waktu senja.
Salah satu tata cara ibadah di Kemah Pertemuan Musa adalah mempersembahkan korban anak domba pada waktu pagi dan petang. Domba yang berumur setahun dikorbankan dan dibakar di atas mezbah, baunya harum dan menyenangkan Tuhan. Korban bakaran ini Tuhan menguduskan bangsa Israel, Ia bertemu dan memberkati mereka.
Tata cara korban bakaran memang sudah tidak berlaku di Perjanjian Baru. Korban bakaran ini telah digantikan oleh Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang dikorbankan di atas kayu salib untuk mendamaikan manusia dengan Tuhan.
Ibrani 9:22 (TB) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Ayub 1:5 (TB) Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.
Ayub memiliki ketaatan yang sangat baik dalam memelihara korban pagi dan korban petang. Itulah sebabnya ia disebut sebagai orang yang saleh, jujur dan takut akan Tuhan (Ayub 1:1).
Apa makna korban pagi dan korban petang dalam kehidupan kita saat ini?
1. Saat teduh di waktu pagi
Saat Teduh di waktu pagi adalah persekutuan dengan Tuhan untuk mengucap syukur atas hari yang baru, menyembah Tuhan, merenungkan Firman serta memohon penyertaan Tuhan sepanjang hari.
2. Mengucap syukur di waktu malam
Ucapan syukur di waktu malam adalah berterima kasih untuk berkat dan penyertaan Tuhan sepanjang hari serta memohonkan pengampunan atas setiap dosa dan kesalahan yang sudah dilakukan sepanjang hari.
Mintalah darah Anak Domba yang telah dikorbankan di kayu salib untuk membersihkan kehidupan kita di waktu pagi dan malam sehingga cahaya kehidupan kita semakin bersinar karena kemuliaan Tuhan melingkupi kita.
Dengan memelihara saat teduh di waktu pagi dan mengucap syukur di waktu malam akan membuat hidup kita senantiasa berada dalam hadirat Tuhan, bertambah bijaksana dan takut akan Tuhan. Ada orang-orang yang menggabungkan korban pagi dan petang menjadi satu kali yaitu jam 12 malam. Tetapi sesungguhkan firman Tuhan memberi panduan kepada kita untuk tetap melakukan baik pagi maupun malam. Marilah tetap setia memelihara persekutuan kita dengan Tuhan setiap pagi dan malam. Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar