Rabu, 16 Januari 2019
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 47-50
Kejadian 47:26 (TB) Yusuf membuat hal itu menjadi suatu ketetapan mengenai tanah di Mesir sampai sekarang, yakni bahwa seperlima dari hasilnya menjadi milik Firaun; hanya tanah para imam tidak menjadi milik Firaun.
Mungkin yang kita tahu saat ini bahwa Yusuf mengumpulkan hasil panen di Mesir di masa kelimpahan untuk menyediakan makanan di saat kelaparan. Tetapi sesungguhnya ada tindakan bijaksana yang dibuat Yusuf pada masa kekeringan.
1. Yusuf membuka gudang-gudang makanan dan orang-orang Mesir datang membeli makanan dengan uang mereka.
2. Ketika uang orang-orang Mesir sudah habis, Yusuf menerima lembu, sapi, kambing dan segala ternak sebagai alat pembayaran.
3. Ketika ternak orang-orang Mesir sudah habis maka Yusuf menerima tanah-tanah orang Mesir yang dijual ganti makanan.
4. Ketika semua tanah sudah menjadi milik Firaun, maka semua orang Mesir menjadi hamba Firaun. Mereka menerima benih. Dari hasil ladang mereka, Yusuf menetapkan bahwa seperlimanya harus diberikan kepada Firaun. Dan ketetapan itu berlaku sampai sekarang.
Dari manajemen Yusuf kita belajar bahwa :
1. Yusuf bisa mengatur seluruh orang Mesir asalkan tercukupi kebutuhan makanan (bahan pokoknya). Ini sejalan dengan teori ekonomi sosial Abraham Maslow bahwa kebutuhan paling dasar adalah kebutuhan akan makanan.
2. Yusuf bisa mengatur ketaatan seluruh orang Mesir dengan mencukupi kebutuhan makanan mereka. Mereka semua menjadi hamba Firaun dan bekerja tanpa upah.
3. Yusuf menjamin ketersediaan makanan di gudang-gudang makanan karena menerima seperlima hasil pertanian dari orang Mesir. Orang Mesir menjadi penggarap tanah dan menerima benih dari Firaun.
Dari peristiwa tersebut kita melihat bahwa orang akan lebih mudah diatur ketika dalam keadaan kenyang atau tercukupi kebutuhan pokoknya.
1 Timotius 6:8 (TB) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Jadi mengapa kita mesti perlu sarapan dan makan yang cukup? Supaya bisa bekerja atau belajar dengan tenang. Bahkan penting bagi jemaat atau pelayan Tuhan sarapan atau makan dulu sebelum beribadah, supaya mereka bisa mengikuti ibadah atau melayani dengan tenang. Ketika perut lapar maka membuat pikiran tidak tenang dan mengganggu segala aktifitas kita.
Sebagai kesimpulan kita melihat hikmat Yusuf, mengatur seluruh orang Mesir dengan mencukupi atau menjamin ketersediaan makanan atau kebutuhan pokok mereka. Pelajaran ini sangat bermanfaat dalam manajemen keluarga, manajemen perusahaan, manajemen pemerintahan bahkan manajemen pelayanan. Selamat bekerja dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar