Menjadi Perabot Yang Mulia

 


Kamis, 10 Desember 2020


Bacaan Alkitab Setahun: 2 Timotius 1-4


2 Timotius 2:21 (TB)  Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.


Di rumah kita ada banyak perabot, ada perabot yang besar tetapi murah harganya, sebaliknya ada perabot yang kecil tetapi sangat mahal. Perabot yang terbuat material yang mahal dan bersih dipakai untuk maksud yang mulia.
2 Timotius 2:20 (TB)  Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.


Gambaran perabot tersebut identik dengan peran orang percaya dalam kerajaan Allah. Ada yang dipakai Allah untuk maksud yang mulia, dan ada yang dipakai oleh Allah untuk maksud yang kurang mulia.


Kita tentu ingin dipakai Allah untuk maksud yang mulia. Tetapi ada harga yang harus kita bayar yaitu menyucikan diri dari hal-hal yang jahat. Baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.


Bagaimana cara kita menyucikan diri?


1. Bertobat dan meminta pengampunan Allah.


Kisah Para Rasul 3:19-20 (TB)  Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.


2. Menjauhi dosa dan mendekat kepada Allah.


Yakobus 4:8 (TB)  Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!


2 Timotius 2:22 (TB)  Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.


3. Merenungkan dan melakukan firman Allah.


Yohanes 15:3 (TB)  Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.


2 Timotius 3:16 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.


Dunia yang kita hidupi penuh dengan segala dosa dan keinginannya. Untuk menjadi perabot mulia yang dipakai Allah dibutuhkan komitmen untuk menjaga hidup dalam kekudusan.
Bertobatlah dan meminta pengampunan Allah, jauhilah dosa dan mendekat kepada Allah serta renungkan dan lakukanlah firman Allah akan memproses kita hidup dalam kekudusan.
Haleluya, greater blessing. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages