Sikap Ragu



Kamis, 16 Juli 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkotbah 10-12

Pengkhotbah 11:4 (TB)  Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.

Arti kata ragu dalam KBBI adalah dalam keadaan tidak tetap hati (dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan, dsb); bimbang; sangsi (kurang percaya).

Dalam ayat tersebut angin dan awan dipandang sebagai sebuah resiko. Angin akan mendatangkan badai sehingga benih bisa hilang tersapu badai. Sedangkan awan bisa menyebabkan hujan sehingga benih bisa tersapu oleh banjir.

Sikap ragu bisa terjadi karena Anda kurang percaya diri dan merasa tidak mampu melakukan hal-hal yang perlu dilakukan. Mereka sering merasa takut saat ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tidak jarang sikap ragu akan menimbulkan masalah, kesalahan atau hal-hal yang merugikan. Sebagai contoh misalnya sikap ragu ketika menyeberang jalan, akan meningkatkan resiko kecelakaan.

1. Sikap cermat perlu diimbangi sikap berani ambil resiko.
Sikap cermat memang baik dan diperlukan dalam mengambil keputusan. Tetapi kepribadian orang yang cermat memiliki kelemahan yaitu tidak berani ambil resiko. Banyak keraguan timbul karena melihat kenyataan dan hitungan untung rugi sehingga tidak berani segera mengambil keputusan. Oleh sebab itu perlu diimbangi sikap ambil resiko sebab seringkali keputusan yang terlalu lama ditunda akan menimbulkan dampak yang negatif. Kombinasi yang baik adalah cermat dan cekatan dalam mengambil keputusan.

2. Sikap ragu membuat tidak akan maju.
Dalam dunia yang penuh kompetisi, setiap orang bergerak maju. Sikap ragu akan membuat seseorang menjadi pasif, banyak menunggu sehingga semakin tertinggal dalam perlombaan atau persaingan. Hampir di semua lini kehidupan, orang-orang yang berani bermimpi dan bereksplorasi akan mendapatkan banyak peluang untuk sukses. Meski terkadang mengalami kegagalan, tetapi bangkit kembali sampai mencapai sukses. Jadilah pribadi yang dinamis, jangan lamban, bergerak maju. Hasilkanlah karya yang berdampak dan bermanfaat bagi orang lain.

3. Ketakutan dan kekuatiran adalah salah satu penyebab sikap ragu.
Selain sikap yang cermat, ketakutan dan kekuatiran membayangi seseorang sehingga ragu dalam mengambil keputusan dan bertindak. Ketakutan berbicara tentang power atau kuasa (biasanya yang negatif) yang lebih besar yang dihadapi seseorang. Sedangkan kekuatiran berbicara tentang tidak adanya jaminan tentang kehidupan di masa depan. Sebagai orang percaya, seharusnya kita tidak takut dan kuatir terhadap resiko atau ancaman karena kita memiliki Tuhan yang Maha Besar.

1 Petrus 5:7 (TB)  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

2 Timotius 1:7 (TB)  Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Sikap yang cermat memang baik, tetapi jangan terjebak dalam ketakutan dan kekuatiran terhadap resiko sehingga membuat kita ragu dalam mengambil keputusan dan bertindak. Mintalah hikmat dan keberanian dalam mengambil keputusan dan bertindak. Berani bermimpi dan berani ambil resiko. Jadilah pribadi yang dinamis dan terus maju. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages