Jangan Hidup Di Masa Lalu





Rabu, 15 Juli 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkotbah 7-9

Pengkhotbah 7:10 (TB)  Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.

Beberapa tahun yang lalu pernah viral sebuah gambar mantan presiden RI dengan tulisan: "Piye kabare? Iseh enak jamanku to?" Pertanyaan tersebut cocok bagi orang-orang yang merindukan keadaan seperti beberapa dekade yang lalu di mana harga kebutuhan masih murah dan keamanan terkendali. Tetapi sesungguhnya pertanyaan tersebut merupakan kekecewaan bahkan keputusasaan menghadapi keadaan sekarang yang banyak kesulitan.

Secara politik dan ekonomi, mungkin kita bukan orang-orang yang ingin kembali ke zaman orde baru, tetapi ada banyak orang percaya yang ingin kembali kepada kehidupan masa lalu. Menghadapi kenyataan hidup saat ini yang berat, penuh pergumulan dan penderitaan sehingga kita membangun ilusi seandainya masih hidup seperti masa lalu. Pengkotbah 7:10, menanyakan pertanyaan tersebut bukan berdasarkan hikmat, alias pertanyaan orang bodoh. Oleh sebab itu diingatkan agar jangan mengatakan hal itu.

Beberapa kenyataan ini memang berat untuk dilalui, tetapi harus kuat dan memandang ke depan supaya kita tidak terjebak dalam kehidupan di masa lalu.

1. Mengalami putus cinta atau masalah hubungan dalam rumah tangga sehingga timbul kerinduan kembali kepada mantan padahal kenyataan sekarang tidak memungkinkan karena telah berkeluarga.

2. Mengalami kegagalan dalam bisnis atau pekerjaan sehingga timbul ilusi seakan-akan masih hidup dalam bisnis yang sukses seperti di masa lalu.

3. Ditinggalkan oleh orang yang kita sangat kita kasihi sehingga belum sepenuhnya merelakan kepergiannya. Akibatnya masih selalu mengingat memori-memori yang indah di masa lalu. Hal ini akan merintangi jalan dalam menghadapi kenyataan sekarang maupun masa depan.

Bagaimana kita bisa lepas dari kehidupan di masa lalu?
Minta anugerah Tuhan untuk merelakan semua yang telah Tuhan ambil baik kesuksesan, kebahagiaan maupun orang-orang yang kita cintai. Hadapi kenyataan hari ini dan songsong masa depan dengan sikap yang baru.

Yesaya 43:18-19 (TB)  firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Filipi 3:13-14 (TB)  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


Lupakanlah yang telah lalu, arahkan diri kepada masa depan dan berlari-lari kepada tujuan hidup yang sejati yaitu Kristus. Di sanalah Tuhan akan memulihkan dan memberikan kebahagiaan lebih daripada masa lalu. Tetap semangat dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages