Belajar Dari Belalang



Minggu, 12 Juli 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 28-31

Amsal 30:27 (TB)  belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,

Sungguh ironi jika kita manusia yang diciptakan Tuhan dengan banyak kelebihan disuruh belajar dari binatang-binatang kecil yang sebenarnya lemah tetapi memiliki banyak kelebihan. Ada empat binatang yang memiliki kelebihan yaitu semut, pelanduk, belalang dan cicak. Hari ini kita akan belajar kelebihan dari belalang supaya kita menjadi semakin bijaksana.

1. Belalang sangat cekatan.
Amsal 30:24 (TB)  Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan.
Baik dalam mencari makanannya maupun menghindari bahaya, belalang sangat cekatan. Dengan cekatan belalang melompat dan terbang.
Hikmatnya adalah supaya kita menjadi pribadi yang cekatan dan responsif. Jangan menjadi pribadi yang lamban dan malas! Jangan hanya bekerja kalau diperintah atau diawasi. Bekerja dan belajar dengan cekatan. Belajar untuk melakukan dengan cerdas, cepat dan tepat. Dunia penuh dengan persaingan. Mereka yang cerdas, cepat dan tepat akan memenangkan persaingan. Belalang juga menghindari bahaya dengan cekatan. Marilah kita juga menerima dan meresponi firman Tuhan atau perkara rohani dengan cekatan. Jangan lamban untuk menerima dan melakukan firman Tuhan. Jadilah pribadi yang dinamis, yaitu aktif bergerak ke arah yang semakin baik.

2. Belalang tidak berkelahi untuk berebut makanan.
Kita tidak pernah melihat belalang berkelahi untuk memperebutkan makanan atau daerah kekuasaan. Mereka semua adalah senasib sepenanggungan, bahkan bekerja sama dalam menyerbu makanannya. Sekalipun belalang banyak merugikan petani (manusia), tapi kita belajar dari kebersamaan mereka sebagai sebuah tim yang hebat. Tidak jarang rombongan belalang dalam sekejab menghabisi tanaman. Hikmatnya supaya kita saling bekerja sama untuk kebaikan satu dengan yang lain. Berkolaborasi dan bersinergi yang saling menguntungkan satu dengan yang lain. Jangan egois atau hanya mencari keuntungan bagi diri sendiri dan merugikan orang lain.

3. Belalang memiliki keteraturan.
Belalang tidak memiliki raja atau pemimpin tetapi sanggup berbaris dan bekerja sama dengan teratur. Belalang tidak menunggu komando atau disuruh, tetapi memiliki inisiatif dari dalam dirinya sendiri.
Seringkali budaya di negeri kita (+62) menjadi anekdot bagi bangsa lain. Misalnya budaya enggan mengantri, menyerobot dan merugikan orang lain. Demi kepentingan diri sendiri, melanggar hak orang lain. Padahal di bangsa lain, sejak anak-anak mereka diajarkan budaya mengantri dan menghormati hak orang lain. Bahkan di saat pandemi Covid-19, antrian menuju kasir toko sudah diberi tanda garis supaya melakukan physical distancing, tetapi masih ada juga yang menyerobot antrian.

Tuhan merindukan kita memiliki kehidupan yang teratur. Jangan hidup dalam kekacauan oleh sikap kita sendiri. Istirahat teratur, bekerja dan belajar dengan teratur, makan dengan teratur, berpikir dan berkata dengan teratur serta memiliki kehidupan rohani yang teratur. Keteraturan adalah cermin atau perwujudan hikmat Tuhan dalam hidup kita. Bahkan Tuhan telah memberikan kepada kita roh ketertiban.
2 Timotius 1:7 (TB)  Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.


Akhirnya jangan kalah dengan belalang. Kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dalam kesempurnaan. Marilah kita tumbuhkan benih-benih ilahi dalam hidup kita. Marilah kita belajar menata diri dan masa depan menjadi lebih baik. Hidup yang teratur mencerminkan iman kita. Selamat hari Minggu, selamat beribadah dan Tuhan memberkati. Amin. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages