Karunia dan Kuasa Menikmati



Selasa, 14 Juli 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkotbah 4-6

Pengkhotbah 5:18 (TB) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.

Pada Usia 19 tahun, Michael Carroll memenangkan hadiah senilai Rp 223 Milliar. Itu terjadi pada 13 November 2012 silam, dan karena kekayaannya ini ia menjadi milyader dalam semalam dan menikmati puncak kesuksesan dengan cepat. Karena masih terlalu muda, ia tidak dapat mengelola hartanya dengan baik. Ia gemar berpesta dan hidup foya-foya. Alhasil dalam 10 tahun semua hartanya ludes dan kembalilah ia menjadi miskin. Akhirnya ia menjadi kuli angkut dan tukang pemungut sampah.

Berkat adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas. Tidak dipungkiri setiap orang rindu diberkati. Setiap orang ingin menjadi kaya, itulah sebabnya mereka bekerja keras. Tidaklah salah kerinduan ini, tapi ingatlah dua hal ini supaya kehidupan kita tidak menjadi tragis seperti Michael Caroll.

1. Kekayaan adalah karunia Allah.

Miliki pengertian yang benar tentang kekayaan yaitu bukan hasil kerja keras dan kepandaian kita melainkan karunia Allah. Jika kita diberkati artinya kita dipercaya untuk mengelolanya sehingga kehidupan kita menjadi berkat. Oleh sebab itu janganlah menjadi tinggi hati ketika diberkati dan jangan melupakan Tuhan sebagai sumber berkat dan kehidupan. Jangan mengandalkan diri atau manusia dalam bekerja atau berbisnis, melainkan mengandalkan Tuhan. Berikut ini adalah ayat-ayat yang indah untuk kita renungkan.

Amsal 10:22 (TB)  Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

Ulangan 8:18 (TB)  Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Yeremia 17:7-8 (TB)  Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

2. Kuasa untuk menikmati.

Sungguh ironi apabila memiliki kekayaan berlimpah tetapi tidak bisa menikmati. Ada yang berlimpah hartanya, tetapi menderita sakit kronis sehingga tidak bisa menikmati bahkan tidak bisa menikmati makanannya. Ada yang berlimpah hartanya tetapi disertai ketakutan dan kekuatiran akan dicuri atau diperdaya oleh orang lain. Bahkan ada yang berlimpah hartanya tetapi tidak berumur panjang.

Bagaimana caranya supaya kita memiliki kuasa untuk menikmati?
1). Sadari bahwa berkat kekayaan adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita.
2). Hiduplah dalam pengucapan syukur. Seberapa pun berkat yang Tuhan percayakan, tetap mengucap syukur. Jangan menjadi serakah atau tamak dalam mencari berkat.
3). Hiduplah dalam kesederhanaan hati. Artinya bukan berarti kita tidak boleh hidup sepadan dengan kekayaan, tetapi hati kita jangan melekat kepada kekayaan melainkan kepada Tuhan. Kesederhanaan hati akan menjaga kita dari segala keinginan yang aneh-aneh sehingga kita tidak akan terjerat untuk memuaskan keinginan daging dan jatuh dalam kehidupan yang berdosa.
4). Jadilah pembawa berkat. Kekayaan adalah titipan Tuhan untuk dikelola sehingga menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Jangan menjadi pelit apabila diberkati. Sebaiknya selalu bertanya dan meminta hikmat Tuhan dalam menggunakan kekayaan, supaya bukan hanya dinikmati oleh diri sendiri tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain.


Akhir kata selalu ingatlah dan berdoalah kepada Tuhan, mintalah karunia Tuhan dan kuasa untuk menikmati berkat sehingga kita bisa mengalami kehidupan yang berbahagia secara jasmani maupun rohani. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages