Kesia-siaan Dalam Hidup



Senin, 13 Juli 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkotbah 1-3

Pengkhotbah 2:10 (TB)  Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.

Pengkotbah adalah sebuah kitab yang ditulis oleh Salomo. Diperlukan hikmat dan terang Tuhan supaya kita bisa mencerna dan memahaminya. Bahkan kitab ini diawali dengan judul "segala sesuatu sia-sia". Sebab jika hanya dibaca sekilas, kita bisa salah dalam menterjemahkan memahami apa yang dimaksud dalam kitab ini.

1. Memuaskan diri terhadap segala keinginan duniawi adalah sia-sia.

Kita mungkin heran dengan Salomo, bukankah ia diberkati Tuhan dan diberikan hikmat yang luar biasa untuk memahami segala sesuatu yang terjadi? Kenyataannya semakin kaya atau semakin banyak uang, semakin timbul keinginan yang aneh-aneh, yang menjauhkan diri dari hadapan Tuhan. Dengan segala kebesaran dan kekayaannya, Salomo tidak merintangi diri terhadap semua yang diingini dan dilihat dengan matanya. Bahkan Salomo memuaskan semua keinginan dagingnya.
Pengkhotbah 2:8 (TB)  Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.

2. Mengejar materi tanpa takut akan Tuhan adalah kesia-siaan.

Salomo menjadi raja yang paling kaya dan paling berhikmat dalam sejarah bangsa Israel.
Pengkhotbah 2:9 (TB)  Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.
Tetapi di akhir eksplorasi kesenangan duniawi, kepandaian dan kekayaan semua menjadi sia-sia tanpa disertai takut akan Tuhan.
Pengkhotbah 12:13 (TB)  Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Memang harta kekayaan adalah fana, hanya kita tinggal di dunia. Orang yang selama hidup melekatkan hati kepada kekayaan akan menjauhkan diri dari Tuhan. Oleh sebab itu bijaksanalah dalam mengejar dan mengumpulkan harta, jangan sampai meninggalkan takut akan Tuhan supaya tidak menjadi sia-sia.
Matius 16:26 (TB)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?


Sebagai kesimpulan renungan pagi hari ini adalah memuaskan segala keinginan daging dan mengejar kekayaan tanpa disertai takut akan Tuhan adalah kesia-siaan belaka. Tuhan Yesus memberkati. Amin. (Ps.BW)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages