Kualitas Seorang Pemimpin



Kamis, 18 Juni 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 76-80

Mazmur 78:72 (TB)  Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Kisah perjalanan di padang gurun telah menggambarkan betapa sulitnya memimpin bangsa Israel. Di samping mereka tegar tengkuk, mereka kerap kali memberontak kepada Tuhan dan menyembah kepada berhala-berhala.
Oleh sebab itu diperlukan kualitas yang mumpuni yang sanggup menggembalakan bangsa Israel.
Mazmur 78:70 (TB)  dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;

Daud bukan berasal dari raja-raja, bangsawan atau rohaniwan. Tetapi Daud dipilih Tuhan karena memiliki kualitas yang diinginkan Tuhan. Apa saja kualitas tersebut?

1. Ketulusan hati.

Hati merupakan pusat dari perkataan, sikap laku dan perbuatan. Hati yang tulus mendasari kejujuran dan menolak kejahatan. Tuhan menemukan kualitas hati yang tulus dalam kehidupan Daud, tanpa ambisi atau kedok yang menutupi keburukan perilakunya.
Setiap institusi baik keluarga, perusahaan, pemerintahan, organisasi maupun gereja membutuhkan pemimpin yang tulus yaitu orang-orang yang rendah hati dan bersih hatinya dari segala keinginan dosa.
Mazmur 73:1 (TB)  Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.

2. Kecakapan tangan.

Daud memang tidak bisa berperang menggunakan perlengkapan senjata perang, tetapi ia telah mengembangkan kecakapan tangan untuk melindungi domba-domba yang digembalakannya. Ia memiliki keberanian dan kecakapan untuk mengalahkan singa maupun beruang. Tidak banyak orang yang begitu gigih menghadapi singa maupun beruang. Tetapi kecakapan tangan Daud telah menjadi pembeda.
Dibutuhkan pemimpin yang cakap dan mau terus belajar mengembangkan kecakapannya. Seseorang mengatakan bahwa memimpin adalah seni untuk mempengaruhi dan membawa orang-orang kepada tujuan. Seorang seniman adalah orang yang cakap di bidangnya, demikian pula pemimpin adalah orang-orang yang terus mengembangkan kecakapannya.


Dua hal tersebut yaitu ketulusan hati dan kecakapan nampaknya merupakan intisari dari kualitas atau karakter yang unggul dari seorang pemimpin. Kita adalah pemimpin, minimal memimpin diri sendiri. Marilah kita mengembangkan kedua kualitas tersebut supaya bisa dipakai untuk kemuliaan Tuhan melalui bidang kita masing-masing. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages