Jatuh Tapi Tidak Tergeletak



Rabu, 10 Juni 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 36-40

Mazmur 37:23-24 (TB)  TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Salah satu permainan populer di era 1980-an adalah ular tangga. Setiap point yang dihasilkan oleh dadu adalah langkah perjalanan. Ketika menjumpai tangga, maka akan naik ke posisi yang lebih tinggi. Tetapi ketika menjumpai ular maka akan jatuh atau turun ke posisi yang lebih rendah. Ketika pemain tidak menyerah maka suatu saat akan mencapai titik akhir. Dalam permainan ini dibutuhkan ketekunan dan kesabaran untuk mencapai titik akhir.

Dalam perjalanan hidup kita harus diakui ada saat di mana kita naik dan ada saat di mana kita turun. Seorang pecundang (yang kalah) akan menyerah ketika jatuh dan tidak mau bangkit lagi. Tetapi seorang pemenang ketika jatuh akan bangkit lagi dan meneruskan perjalanan sampai tujuan. Orang benar bisa saja jatuh, tetapi tidak tergeletak. Ia bangun lagi, mengevaluasi penyebab kejatuhannya, tidak mau jatuh dalam lubang yang sama dan terus berjalan sampai tujuan akhir.

Mengapa orang benar ketika jatuh tidak sampai tergeletak?

1. Sebab Tuhan menopang tangannya.

Kesadaran akan penyertaan Tuhan membuat orang benar tetap tenang dan tidak putus asa dalam keadaan jatuh. Ia senantiasa berharap dan percaya kepada janji Tuhan. Ia percaya bahwa Tuhan memimpin, tangan Tuhan menopangnya, itulah pengharapan dan kekuatan imannya.

Yesaya 41:10 (TB)  janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

2. Menyadari masih banyak langkah-langkah yang harus ditempuh.
Jatuh atau gagal bukanlah akhir dari segalanya. Orang benar atau orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan menyadari masih banyak langkah yang harus ia tempuh. Orang benar bangkit dan melupakan kegagalan serta masa lalunya. Ia mengarahkan diri kepada masa depan dan menempuh langkah demi langkah bersama Tuhan.

Filipi 3:13-14 (TB)  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


Di antara kita yang membaca renungan ini, mungkin ada yang sedang atau pernah mengalami kegagalan. Kegagalan dalam keluarga, dalam pekerjaan atau bisnis, dalam studi, dalam berpacaran bahkan juga dalam pelayanan. Ingatlah kegagalan bukan akhir dari segalanya. Saat jatuh atau gagal, kita banyak belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Kita tidak akan menyerah atau tergeletak. Sebaliknya dengan iman dan semangat yang baru bangkit lagi bersama Tuhan untuk meraih tujuan yang sudah Tuhan tetapkan bagi kita. Tetap sehat dan semangat, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages