Allah Adalah Perisai



Kamis, 4 Juni 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 6-10

Mazmur 7:11 (TB)  Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;

Perisai adalah alat perlindungan dalam peperangan. Dengan perisai dapat menangkis serangan tombak maupun panah yang menyerang. Perisai dikenakan pada lengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang tombak atau alat perang yang lain.

Daud menggambarkan Allah sebagai perisai. Marilah kita akan memperhatikan Mazmur 7:11.

1. Perisai bagiku adalah Allah.

Daud menyadari bahwa perlengkapan senjata perang ada keterbatasannya. Oleh sebab itu ia menjadikan Allah sebagai perisai atau tempat perlindungannya. Resiko atau marabahaya bisa terjadi setiap waktu baik di rumah, di jalan, di pekerjaan dan di mana pun kita berada. Hidup kita selalu berada dalam peperangan rohani.
Hal ini adalah sikap yang baik yang perlu kita ikuti yaitu menyerahkan hidup kita kepada Allah setiap waktu sebagai tempat perlindungan. Allah adalah perlindungan yang sempurna, melebihi kemampuan perisai biasa. Namun demikian secara jasmani tetaplah kita menggunakan perisai, misalnya mengenakan helm atau sabuk pengaman di perjalanan, alat pengaman diri dalam pekerjaan, berhati-hati dan waspada. Demikian juga di masa pandemi Covid-19, kita harus menjaga jarak, rajin mencuci tangan, mengenakan masker di luar rumah, menjaga kesehatan dan olah raga. Itu adalah bagian yang harus kita lakukan, Allah sebagai Perisai akan menyempurnakan perlindungan bagi kita.

2. Allah menyelamatkan orang-orang yang tulus hati.

Orang yang tulus hati bukanlah orang bodoh. Orang tulus hati adalah orang yang memiliki hati yang sederhana dan menjaga hatinya dari segala yang jahat. Sedangkan di dunia ini begitu banyak orang fasik yang sudah terbiasa melakukan kejahatan, menipu, mencelakakan dan memanfaatkan orang-orang yang tulus. Karena kesederhanaannya orang-orang yang tulus seringkali mudah ditipu. Oleh sebab itu Daud menjadikan Allah sebagai perlindungan untuk menyelamatkan orang-orang yang tulus hati.

Seringkali orang percaya digambarkan sebagai domba-domba Allah yang tidak memiliki senjata dalam dirinya untuk melindungi diri. Sehingga domba-domba harus selalu bersama dan dekat dengan gembala sebagai penjaga kawanan domba. Jangan menjauh dari Tuhan supaya kita senantiasa hidup dalam perlindungan rohani.

Musibah, marabahaya dan sakit penyakit bisa datang setiap waktu. Jadi apakah yang harus kita lakukan? Menyerahkan hidup kita setiap waktu dalam tangan perlindungan Tuhan sebagai perisai dengan tetap menjaga diri dan waspada yang menjadi bagian kita. Tetap sehat dan selamat, Tuhan senantisa menyertai dan melindungi kita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages