Korban Yang Berkenan



Sabtu, 13 Juni 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 51-55

Mazmur 51:19 (TB)  Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Mazmur 51 merupakan pengakuan dosa Daud setelah Tuhan menegur melalui nabi Natan karena Daud telah menghampiri Batsyeba dan berkonspirasi membunuh Uria. Kita akan belajar tentang arti korban yang berkenan kepada Tuhan.

1. Pertobatan lebih bernilai dari ibadah.

Dalam Perjanjian Lama, syarat penebusan dosa seseorang adalah menyembelih binatang baik lembu, domba maupun burung dara sesuai dengan besar kecilnya dosa mereka. Akan tetapi Daud tahu bahwa semua ibadah penebusan dosa tidak ada artinya tanpa pertobatan. Sehingga Daud menulis bahwa korban sembelihan kepada Allah adalah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk. Ini bukan secara fisik tetapi secara manusia batiniah mengalami pertobatan. Pertobatan yang dimaksud adalah menyesal, meminta pengampunan kepada Tuhan dan hidup dalam kebenaran.

2. Kualitas lebih bernilai dari kuantitas.

Kuantitas berbicara tentang jumlah atau banyak korban secara fisik. Karena dosa yang sangat besar seseorang bisa mempersembahkan jumlah korban yang sangat banyak. Tetapi sesungguhnya Tuhan bukan melihat banyaknya korban melainkan kualitasnya yaitu kesungguhan hati untuk bertobat dari segala kejahatan. Secara kuantitas mungkin bisa kecil, tetapi secara kualitas bisa lebih berkenan kepada Allah.
Dalam Injil, Tuhan Yesus memuji seorang janda yang memberikan dua peser perak.
Secara kuantitas sangat kecil, tetapi secara kualitas sangat besar karena memberi dari kekurangannya bahkan seluruh penghasilannya.
Lukas 21:3-4 (TB)  Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

3. Rohaniah lebih bernilai dari lahiriah.

Tuhan Yesus mengecam ahli-ahli Taurat orang-orang Farisi yang mengejar ibadah secara lahiriah tetapi secara rohani hati mereka jauh dari Allah.
Matius 23:27-28 (TB)  Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Jangan menjadi hanya sekedar "ahli Taurat" yang hanya tahu isi Alkitab tetapi tidak melakukannya. Atau "orang-orang Farisi" yang melakukan ibadah dengan taat dan tekun tetapi tanpa isi yaitu kasih dan pertobatan. Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah disertai dengan pertobatan dan memiliki kualitas rohani, bukan mengejar secara lahiriah saja.


Setiap ibadah seharusnya membawa kita mengalami pertobatan setiap hari, sebab salah satu manfaat firman Tuhan adalah untuk menegur kita.
2 Timotius 3:16 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Hidupilah setiap kebenaran firman Tuhan dan lakukanlah ibadah yang berkenan kepada Tuhan. Biarlah setiap hari hati kita terus mengalami pertobatan menjadi semakin kudus di hadapan Tuhan. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages