Kemasukan Nafsu Rakus





Selasa, 11 Pebruari 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 10-12

Bilangan 11:4 (TB)  Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

Alkitab menggunakan istilah kasar "orang-orang bajingan" untuk menyebut mereka yang kerasukan nafsu rakus. Ini berarti bahwa nafsu rakus sangat dibenci Tuhan. Bahkan Tuhan memukul mereka tulah ketika mengumpulkan burung-burung puyuh dengan rakus.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rakus mempunyai arti 1. suka makan banyak dengan tidak memilih; lahap; gelojoh; 2. ingin memperoleh lebih banyak dari yang diperlukan; loba; tamak; serakah;

1. Makan segala sesuatu.

Memang benar bahwa manusia termasuk omnivora yaitu memakan segala jenis makanan baik tumbuhan maupun binatang. Namun demikian kita harus bisa memilih makanan yang baik dan menyehatkan tubuh kita. Tuhan melarang bangsa Israel memakan binatang atau tanaman tertentu, bukan untuk membatasi kebebasan mereka melainkan supaya mereka tidak kemasukan nafsu rakus. Bayangkan jika semua binatang liar dimakan, akibatnya akan mendatangkan sakit-penyakit bagi manusia. Timbulnya wabah virus Novel Corana akhir-akhir ini disebabkan oleh orang-orang yang memakan segala jenis binatang liar yang menjadi tempat bertumbuhkembangnya virus-virus aneh.

Demikian pula dengan makan melebihi batas (over eating) akan menyebabkan obesitas (kegemukan) yang memicu tertimbunnya kolesterol dan berbagai penyakit dalam tubuh. Makanlah secukupnya. Jika perut memberikan alarm kenyang, berhentilah makan. Jangan memaksa perut untuk bekerja melebihi kemampuannya sehingga organ-organ akan bekerja lebih keras untuk mencerna. Akibatnya terjadi penumpukan makanan yang tidak berguna dalam tubuh dan menyebabkan sakit-penyakit.

2. Serakah.

Ketika Tuhan memberikan burung puyuh kepada bangsa Israel, orang-orang yang rakus mengumpulkan melebihi kapasitas makan harian mereka.
Bilangan 11:32-33 (TB)  Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu — setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer —, kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan.
Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.

Perhatikanlah kisah tersebut, orang-orang yang rakus bekerja sepanjang hari dan sepanjang malam untuk mengumpulkan burung puyuh. Padahal mereka tidak mungkin memakan semuanya, terlalu berlebih. Ciri-ciri orang serakah adalah tidak dapat menahan diri untuk memuaskan hawa nafsunya, bekerja tanpa henti untuk mengejar uang, memikirkan kebutuhan sendiri dan tidak ingat orang lain.

Tuhan Yesus mengajarkan agar kita tidak serakah. Dalam Doa Bapa Kami disebutkan, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya". Ia tidak mengajarkan agar kita meminta makanan yang berlimpah-limpah untuk diri sendiri. Jika suatu saat Tuhan memberkati kita dengan makanan yang berlimpah-limpah, berarti Tuhan mau kita membagikannya kepada orang lain.

Jangan memiliki nafsu serakah, marilah belajar menahan diri dan mengendalikan keinginan mulut dan perut. Jangan makan segala sesuatu, bahkan yang tidak berguna dan membahayakan tubuh. Jangan pula mengumpulkan berlimpah-limpah bagi diri sendiri. Mari kita mengucap syukur dalam segala sesuatu. Jika kita diberkati lebih, salurkanlah berkat itu bagi orang lain. Tuhan memberkati. Greater Blessing! (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages