Meninggalkan Berkat Untuk Orang Miskin




Kamis, 6 Pebruari 2020

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 22-24

Imamat 23:22 (TB)  Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu." 
TUHAN memberikan perintah dan hukum Taurat kepada bangsa Israel ketika mereka dalam perjalanan di padang gurun. Maksud Tuhan agar ketika bangsa Israel sampai ke Tanah Kanaan tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Di antara ketetapan yang Tuhan berikan adalah meninggalkan sisa tuaian untuk orang miskin dan orang asing. Hal ini dipelihara oleh orang Israel secara turun-temurun. Sebagai contoh ketika Rut mengikuti Naomi kembali ke Yehuda, maka Boas meminta para penuainya untuk meninggalkan sisa berkas gandum supaya diambil oleh Rut karena keberadaan Rut sebagai orang asing dan miskin.

1. Siapakah orang yang layak menerima berkat dari penuaian kita?
Perintah Tuhan menyebutkan bahwa sisa penuaian itu bagi orang miskin dan orang asing. Maksudnya adalah mereka yang tidak seberuntung kita, misalnya tidak punya penghasilan atau pekerjaan dan susah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Pada zaman itu orang asing adalah menumpang (tidak memiliki rumah) dan tidak mempunyai lahan untuk ditanami. Oleh sebab itu mereka memungut sisa-sisa penuaian dari orang-orang yang memiliki lahan.

2. Apa maksud Tuhan dengan perintah tersebut?

A. Supaya kita mengingat bahwa sesungguhnya kita tidak memiliki sesuatu.
Semua yang ada pada kita adalah titipan Tuhan. Kita tidak layak untuk bermegah dan menikmati segala berkat hanya untuk diri sendiri. Kita harus taat kepada kehendak Tuhan untuk meninggalkan berkat bagi orang lain. Bahaya terbesar ketika diberkati adalah "lupa diri", "lupa Tuhan" dan "lupa orang lain". Akibatnya bisa membuat kita serakah dan tidak mengucap syukur kepada Tuhan.

B. Supaya kita memiliki belas kasihan kepada orang yang berkekurangan.
Ketika berkat melimpah, jika tidak memiliki belas kasihan maka kita bisa menjadi egois dan kehilangan belas kasihan. Dalam suatu berkat terdapat benih dan roti. Benih untuk ditabur dan roti untuk dimakan. Menabur benih artinya menabur berkat di ladang Tuhan atau memberkati orang lain.
2 Korintus 9:10 (TB)  Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Banyak tindakan meninggalkan berkat bagi orang miskin yang bisa kita lakukan antara lain: membagi makanan atau pakaian, memberi pekerjaan, memberi beasiswa untuk anak-anaknya, membantu para janda miskin maupun yatim piatu.
Yakobus 1:27 (TB)  Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.


Kita percaya bahwa tahun ini adalah Greater Blessing bagi kita. Oleh sebab itu mari kita siapkan hati untuk meninggalkan berkat kepada orang yang miskin dan tidak seberuntung kita supaya berkat Tuhan senantiasa mengalir melalui kita kepada orang lain. Tuhan memberkati, Greater Blessing. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages