Mahkota Duri Dan Jubah Ungu





Kamis, 7 Nopember 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Yohanes 19-21

Yohanes 19:2 (TB)  Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu.

Setelah Yesus disesah (dianiaya), prajurit-prajurit mengenakan mahkota duri di atas kepala-Nya dan memakaikan jubah ungu.
Apakah arti mahkota duri dan jubah ungu yang dikenakan Yesus?

1. Mahkota duri lambang penghinaan kepada Yesus.
Yesus disebut Pilatus sebagai Raja orang Yahudi. Sebagai seorang raja selayaknya mengenakan mahkota kebesaran, tetapi pada Yesus dikenakan mahkota yang terbuat dari anyaman duri. Ini merupakan bentuk penghinaan kepada seorang raja. Yesus telah memikul semua penghinaan yang kita terima dalam tubuh-Nya di kayu salib supaya kita dimuliakan.

2. Mahkota duri lambang lambang penderitaan.
Mahkota duri terbuat dari anyaman duri dengan panjang setiap durinya 5-10 cm. Duri-duri tersebut menancap dalam di kepala Yesus pada saat dipukul atau jatuh ketika memikul salib sehingga dari kepala-Nya bercucuran darah. Dan ini terjadi di kepala sebagai pusat perasaan dan pikiran-Nya.
Hal ini melambangkan penderitaan yang luar biasa untuk menanggung penderitaan yang seharusnya kita tanggung. Penderitaan yang kita tanggung belum seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan Kristus, oleh sebab itu bersyukurlah.

3. Mahkota duri melambangkan kemiskinan.
Rumput duri biasanya ditemukan di padang yang tidak berguna dan tidak menghasilkan buah. Demikian pula duri-durinya disingkirkan dan dibakar. Yesus tidak mengenakan perhiasan dari emas atau mahkota kemuliaan di kepala-Nya. Tetapi yang dikenakan pada Yesus adalah mahkota duri yang tidak ada harganya.
2 Korintus 8:9 (TB)  Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

4. Jubah ungu melambangkan satire (ejekan, sindiran) kepada Yesus.
Warna ungu atau scarlet (merah tua) adalah warna kebesaran dalam kerajaan Romawi. Biasanya hanya dari keluarga raja atau bangsawan yang diijinkan dan mampu mempunyai jubah ungu karena harganya yang sangat mahal. Anehnya jubah ini dikenakan kepada Yesus. Hal ini merupakan bentuk satire atau ejekan dan sindiran kepada Yesus yang disebut sebagai Raja orang Yahudi, tetapi disiksa dan disalib sebagai hukuman yang paling kejam. Jika kita menerima ejekan, sindiran jangan marah atau tersinggung tetapi sadarilah bahwa Yesus telah menanggung semua ejekan yang kita terima. Bersyukurlah bahwa kita ikut memikul salib yaitu diejek oleh sebab kebenaran.

5. Jubah ungu melambangkan penderitaan sampai kematian.
Warna ungu biasa digunakan dalam penderitaan (sakit penyakit) dan perkabungan. Tubuh Yesus yang penuh dengan bilur-bilur karena disiksa dan dicambuk dengan cambuk Romawi (cambuk berduri), telah ditutupi jubah berwarna ungu. Dengan demikian warna ungu melambangkan duka yang mendalam. Jika kita mengalami penderitaan, dukacita dan kesedihan ... jangan putus asa sebab Yesus telah menanggung semua yang kita derita dalam tubuh-Nya di kayu salib.

Sesungguhnya semua penderitaan yang kita tanggung selama kita hidup tidak seberapa dibanding dengan penderitaan Kristus. Oleh sebab itu jangan marah, kecewa atau putus asa. Sebaliknya bersyukurlah bahwa kita diijinkan untuk menderita sebagai bagian dari memikul salib. Penderitaan dan penghinaan Yesus membawa kemuliaan. Demikian pula penderitaan dan penghinaan yang kita alami akan membawa hidup kita ke dalam kemuliaan yang Tuhan sediakan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages