Korban Yang Berkenan Kepada Tuhan




Minggu, 17 Pebruari 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 28-30

Bilangan 28:2 (TB)  "Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Dengan setia dan pada waktu yang ditetapkan haruslah kamu mempersembahkan persembahan-persembahan kepada-Ku sebagai santapan-Ku, berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi-Ku.

Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memerintahkan kepada orang Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di waktu pagi dan waktu petang. Korban tersebut terdiri dari dua ekor domba yang tak bercacat diolah dengan tepung dan minyak tumbuk sesuai takaran yang sudah ditetapkan Tuhan. Korban tersebut kemudian dibakar dan baunya menyenangkan hati Tuhan.

Korban bakaran tidaklah sama dengan korban penebus salah. Korban penebus salah identik dengan korban Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah di kayu salib. Lalu apakah korban bakaran di Perjanjian Baru?

1. Penyembahan orang-orang kudus

Wahyu 8:3 (TB)  Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

Di Perjanjian Lama, kemenyan merupakan ramuan rempah-rempah yang dibakar sesuai dengan takaran Tuhan, baunya wangi dan menyenangkan hati Tuhan. Kemenyan ini merupakan lambang penyembahan orang percaya. Perhatikan hal ini, setiap penyembahan kepada Tuhan bagaikan asap kemenyan yang naik ke Sorga yang baunya wangi dan menyenangkan hati Tuhan. Kita senantiasa terhubung ke Sorga jika memiliki gaya hidup sebagai seorang penyembah. Jika kita tahu kebenaran tersebut maka kita tidak akan memuji dan menyembah Tuhan dengan asal-asalan sehingga kita akan memberikan penyembahan yang terbaik kepada Tuhan.

2. Doa orang-orang kudus

Wahyu 8:4 (TB)  Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Doa orang-orang kudus bagaikan korban bakaran yang baunya wangi di hadapan Tuhan.
Banyak orang tidak suka berdoa karena tidak memahami pengertian ini. Mereka menganggap doa tidaklah menarik, membosankan dan menganggap acara atau kegiatan lain lebih seru atau lebih disuka. Padahal doa sesungguhnya merupakan korban bakaran yang dapat menghubungkan kita saat ini dengan Sorga.

Mengapa doa disebut sebagai korban bakaran?
a. Dalam doa kita mengorbankan keinginan daging dan menundukkan diri kepada kehendak Tuhan.
b. Dalam doa kita mengorbankan waktu kita, tetapi akan menjadi waktu yang terbaik sebab dipersembahkan kepada Tuhan.

Jika kita mempersembahkan waktu kita untuk berdoa, ini tidak pernah sia-sia dan bukan membuang-buang waktu. Tuhan akan bekerja melampaui semua yang sudah kita korbankan.
"Saya bisa melakukan jauh lebih banyak, jika saya memberikan tiga jam pertama untuk berdoa." (Marthin Luther - tokoh reformasi gereja).

Mazmur 5:4 (TB) TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
Dalam pondok Daud, doa dan penyembahan Daud merupakan korban bakaran yang sesungguhnya. Itulah sebabnya Tuhan berkenan kepada Daud.
Kisah Para Rasul 13:22 (TB)  Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Hari ini kita telah belajar bahwa penyembahan dan doa merupakan korban yang berkenan kepada Tuhan. Tunggu apa lagi, janganlah menunda-nunda. Marilah setiap hari kita mempersembahkan penyembahan dan doa kepada Tuhan. Selamat hari Minggu, selamat beribadah dan Tuhan memberkati. Amin. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages