Fenomena Eldad dan Medad


Senin, 11 Pebruari 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 10-12

Bilangan 11:26 (TB)  Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka — mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah — maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.

Eldad dan Medad adalah dua orang yang dicatat Musa dari tujuh puluh tua-tua dan disuruh berdiri di sekeliling Kemah Pertemuan, tetapi mereka tidak turut pergi ke Kemah Pertemuan melainkan tinggal di kemahnya masing-masing. Ke-68 tua-tua mengalami kepenuhan Roh Allah di Kemah Pertemuan. Sesudah itu terdengarlah kabar bahwa Eldad dan Medad juga kepenuhan Roh Allah di kemahnya masing-masing.

Apa saja yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut?

A. Respon Musa
Musa sangat senang dan berharap seandainya seluruh umat Tuhan menjadi nabi. Apa yang menjadi respon Musa merupakan bentuk keputusasaan dalam memimpin bangsa Israel.

1. Musa sendirilah yang menjadi nabi, sementara banyak orang Israel yang tidak percaya kepada firman Tuhan yang disampaikan melalui Musa. Buktinya Miryam dan Harun, yang adalah saudaranya sendiri juga memberontak kepada Musa.

2. Musa mengalami keputusasaan.
Setiap orang bertanya kepada Musa tentang masalahnya satu-persatu. Itulah sebabnya ia begitu lelah dan berharap bahwa semua orang bisa mendengar sendiri suara Tuhan sehingga tidak lagi merepotkan Musa.

Secara tidak sadar Musa melakukan sebuah kesalahan, yaitu:

1. Mentolerir ketidaktaatan.
Seharusnya Eldad dan Medad turut serta di depan Kemah Pertemuan. Musa menganggap bukan masalah yang penting Eldad dan Medad juga mengalami kepenuhan Roh Allah.

2. Musa memberi ruang pemberontakan umat Tuhan.
Orang-orang berbondong-bondong datang ke kemah Eldad dan Medad dan menyaksikan mereka kepenuhan Roh Allah. Kenyataan ini membuka peluang orang-orang akan lebih taat kepada nabi-nabi yang lain daripada Musa sehingga kepemimpinan Musa bisa digoyang oleh yang lain.

B. Respon Yosua
Bilangan 11:28 (TB)  Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!"

1. Yosua sejak mudanya menjadi abdi Musa bahkan seringkali tinggal di Kemah Pertemuan memahami bahwa hanya Musa yang diangkat Tuhan menjadi bangsa Israel.

2. Yosua bisa melihat resiko pemberontakan yang terjadi apabila orang-orang lebih mendewakan Eldad dan Medad.
Rupanya respon Yosua disalahartikan oleh Musa.
Bilangan 11:28a, Tetapi Musa berkata kepadanya, "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku?"
Musa justru menganggap Yosua melawan dirinya, padahal maksud Yosua adalah melindungi Musa. Sesungguhnya Yosua yang sejak mudanya mengikuti Musa, mengetahui juga bahwa hanya Musalah yang dipilih Tuhan untuk mendengarkan perkataan Tuhan.

Dari respon Musa dan Yosua di atas, kita belajar beberapa hal:

1. Pemimpin bisa saja mengalami kelelahan sehingga mentolerir ketidaktaatan yang terjadi.

2. Pemimpin bisa mengalami kelelahan dan tidak dapat berpikir jernih sehingga nasehat yang baik justru dianggap sebagai bentuk perlawanan.

3. Anggota yang peduli dan melindungi pemimpin bisa disalahartikan karena situasi dan kondisi yang ada.

Marilah kita bersikap dan bertindak bijaksana dalam setiap peristiwa yang terjadi agar tidak terjadi "miskomunikasi" dan perpecahan. Selamat beraktifitas. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

1 komentar:

  1. saya mendapat pemahaman baru dari renungan di atas.sangat bagus

    BalasHapus

Pages