Iman Bertumbuh Melalui Keluarga Yang Baik




Selasa, 19 Pebruari 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 34-36

Bilangan 34:17, 19 (TB)  "Inilah nama orang-orang yang harus membagikan tanah itu kepadamu sebagai milik pusaka: imam Eleazar dan Yosua bin Nun. Inilah nama orang-orang itu: dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune.

Masih menarik untuk membahas Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune. Mereka adalah dua orang pengintai yang memiliki iman yang besar untuk masuk Tanah Kanaan. Mengapa mereka memiliki iman yang kuat? Bagaimana latar belakang keluarga mereka?

1. Yosua bin Nun
Berasal dari suku Efraim yang adalah anak atau keturunan Yusuf ketika di Mesir. Menilik kehidupan Yusuf di Mesir adalah seorang yang takut akan Tuhan dan terpandang sebab ia diangkat Firaun menjadi mangkubumi yang mengurusi negeri Mesir di saat kelimpahan dan kelaparan. Yusuf adalah seorang yang visioner, memiliki hikmat dan kebijaksanaan dalam mengartikan mimpi. Yusuf adalah seorang yang sabar bukan pemarah ketika saudara-saudaranya berbuat jahat. Yusuf seorang yang profesional dalam pekerjaan, sekalipun ia dijadikan budak dan narapidana karena difitnah.

Sebagai keturunan Yusuf, tentulah Yosua bin Nun mewarisi kebiasaan, karakter dan iman yang dimiliki oleh Yusuf nenek moyangnya. Itulah yang membuat Yosua bin Nun memiliki iman yang kuat dan tidak pesimis ketika menghadapi masalah.

2. Kaleb bin Yefune
Berasal dari suku Yehuda. Berdasarkan arti namanya, Yehuda adalah pujian. Tentulah nama menggambarkan pribadi dan aktifitasnya. Dari sejak kecil Kaleb bin Yefune diajarkan untuk memuji Tuhan sebab Tuhan Maha Besar yang mengatasi segala allah. Dengan memuji Tuhan, maka bangkitlah iman untuk percaya kepada janji-janji dan kuasa Tuhan.

Seseorang berkata, "Seorang anak dibesarkan oleh susu dan pujian." Dalam mendidik anak penting untuk memuji atau mengapresiasi sikap atau prestasi yang baik dari anak-anak. Sekalipun belum berprestasi bahkan gagal, pujian akan memberikan motivasi untuk bangkit dan kembali berusaha.
Kaleb bin Yefune sejak kecil sudah dimotivasi agar tidak menyerah menghadapi musuhnya. Pujian yang diberikan kepadanya merupakan vitamin yang membuat dia bertumbuh dewasa dalam karakter serta memiliki iman yang kuat.

Timotius memiliki iman yang kuat karena lingkungan keluarga yang takut akan Tuhan.
2 Timotius 1:5 (TB)  Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

Apakah kita rindu memiliki keturunan yang memiliki iman yang kuat serta dibawa Tuhan masuk ke "Tanah Kanaan" mereka? Belajarlah dari lingkungan keluarga Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune. Lingkungan keluarga yang baik menghasilkan anak-anak dengan iman yang kuat dan berhasil dalam masa depan mereka. Selamat beraktifitas dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages