Larangan Tentang Miras


Sabtu, 2 Pebruari 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 10-12

Imamat 10:9 (TB)  "Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.

Beberapa waktu yang lalu ketika saya melayani di NTT mendengar banyak cerita yang menarik. Para pendeta yang berkotbah di gereja-gereja tradisional sebelum naik mimbar mereka terbiasa minum minuman keras. Tujuannya agar mereka berani dan tidak gugup dalam menyampaikan firman Tuhan. Tentu pertanyaannya kalau pendeta saja minum miras pada saat melayani, bagaimana dengan jemaatnya?

Tuhan berfirman kepada Harun dan melarang para imam minum minuman keras pada saat menyelenggarakan kebaktian di Kemah Pertemuan supaya mereka tidak mati oleh kekudusan Tuhan. Perintah ini intinya adalah agar para pelayan Tuhan menjaga kekudusan hidup baik di dalam maupun di luar ibadah.

Pertanyaannya adalah mengapa para pendeta tersebut minum minuman keras, bahkan pada sesaat sebelum berkotbah?

1. Tidak tahu kebenaran firman Tuhan
Mereka belum mengalami pertobatan atau perubahan hidup melalui firman Tuhan. Bahkan di gereja-gereja tradisonal, pengaruh budaya dan peraturan gereja lebih tinggi atau lebih ditaati daripada firman Tuhan. Mereka masih terikat karena kebenaran firman Tuhan belum memerdekakan kehidupan mereka.

Yohanes 8:32 (TB)  dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

2. Mereka tidak mati saat berdosa di hadapan Tuhan.
Di masa kasih karunia ini, setiap orang yang melakukan dosa di hadapan Tuhan tidak langsung mati. Tuhan penuh kasih dan memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk bertobat. Akibatnya takut akan Tuhan menjadi berkurang. Orang tidak lagi sungguh-sungguh menghargai kekudusan Tuhan, sehingga tetap melakukan dosa karena merasa Tuhan pasti mengampuni.

Galatia 5:13 (TB)  Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Relevansi renungan kita hari ini sebenarnya bukan hanya tentang miras tetapi juga setiap perbuatan dosa di hadapan Tuhan. Marilah kita sungguh-sungguh mengenal kebenaran yaitu firman Tuhan agar memerdekakan kehidupan kita sehingga kita tidak lagi hidup di dalam dosa. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages