Motivasi Dalam Ibadah



Minggu, 10 Desember 2017

1 Timotius 6:6 (TB) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

Paulus mengingatkan ada orang-orang yang mengira bahwa ibadah itu adalah sumber keuntungan (1 Tim 6:5). Ketika ada motivasi tersebut maka yang terjadi adalah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan kehilangan kebenaran.

Motivasi yang salah dalam ibadah akan mendatangkan perpecahan dan kekecewaan. Ibadah untuk mencari popularitas, mencari muka dan pengakuan, mencari kedudukan atau kekayaan akan menggerus arti ibadah dan pelayanan yang sesungguhnya. Demikian pula bila motivasi ibadah untuk mendapatkan berkat materi, maka fokus ibadah bukan kepada Tuhan. Motivasi yang salah dalam beribadah tidak akan menghasilkan kedewasaan rohani tetapi kanak-kanak rohani. Mudah mengeluh, mudah kecewa dan melakukan banyak hal untuk mencari perhatian dan tidak penting.

Apa sebaiknya motivasi dalam ibadah? Ibadah adalah salah satu bentuk pengabdian untuk menyenangkan Tuhan. Ibadah yang disertai rasa cukup artinya mengucap syukur atas segala sesuatu yang ada. Atas pemimpin rohani, fasilitas ibadah, maupun pelayanan apapun yang Tuhan percayakan. Keuntungan yang kita dapat adalah keuntungan rohani, bukan semata keuntungan jasmani. Ada sukacita dan damai sejahtera yang melimpah. Ada kesatuan dan persaudaraan rohani yang indah. Ada keterlibatan semua jemaat dalam memaksimalkan setiap karunia dan talenta.

Bila kita mencari berkat jasmani dalam gereja, kita akan kecewa sebab tidak ada gereja yang sempurna. Tetapi kita akan dipuaskan bila menjadikan ibadah sebagai pengabdian dan pelayanan kita dengan tulus kepada Tuhan. Kita akan menerima berkat-berkat rohani yang lebih dari segala yang kita pikirkan. Selamat beribadah dan melayani Tuhan. (Ps.BW)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages