Doa Sebagai Persembahan



Rabu, 27 Desember 2017

Wahyu 8:3-4 (TB) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Sebagian besar orang Kristen berpandangan bahwa doa hanyalah ibadah agamawi saja. Oleh sebab itu banyak yang berdoa hanya karena rutinitas, formalitas, tidak keluar dari kerinduan hati, bahkan berdoa hanya membaca teks atau hafalan saja.

Ternyata pandangan tersebut salah, Tuhan menempatkan doa sebagai persembahan di Sorga. Doa orang-orang kudus naik ke Sorga sebagai ukupan yaitu bau kemenyan yang harum di hadapan Tuhan. Di dalam Perjanjian Lama, kemenyan adalah salah satu elemen yang dibutuhkan untuk ibadah dalam Bait Allah. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, kita tidak perlu menggunakan kemenyan dalam arti yang sebenarnya. Kemenyan yang dimaksud dalam PB adalah doa syafaat orang percaya.

Ciri-ciri orang yang menganggap doa sebagai agamawi:
- Doa bukan sebagai kerinduan tetapi rutinitas agamawi.
- Doa bukan membangun hubungan dengan Tuhan tetapi hanya menyampaikan kebutuhan.
- Doa syafaat adalah hal yang membosankan, oleh sebab itu banyak yang tidak suka datang dalam persekutuan doa syafaat. Lebih suka acara KKR atau fellowship.
- Menganggap tidak perlu berdoa untuk orang lain, karena kebutuhan pribadi saja masih banyak.

Setelah kita merenungkan Wahyu 8:3-4, marilah kita memiliki pandangan yang benar tentang doa.
- Doa menjadi penghubung kita dengan Sorga.
- Doa adalah persembahan yang berkenan kepada Tuhan.
- Milikilah kehidupan doa yang didasari oleh kualitas hubungan dan kerinduan doa syafaat bagi orang lain.
- Jangan lagi egois dalam berdoa. Kenallah hati Tuhan untuk orang lain.

Kita telah berada di penghujung tahun 2017, bagaimanakah sikap kita tentang doa selama ini?
Kiranya di tahun 2018 kita menjadikan doa-doa kita menjadi persembahan di hadapan Tuhan. Berikan doa yang terbaik untuk Tuhan, bukan dengan kata-kata yang manis dan panjang, melainkan dari kerinduan dan hubungan dengan Tuhan dan syafaat bagi jiwa-jiwa. Selamat berdoa. (Ps.BW)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages