Batu Yang Hidup



Selasa, 19 Desember 2017

1 Petrus 2:5 (TB) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Dalam membangun sebuah rumah diperlukan material bahan bangunan. Tetapi semuanya adalah benda mati. Ketika dipukul, dipotong dan dibentuk hanya diam saja dan tidak merasa sakit. Semua material diproses dan dibentuk untuk membangun sebuah rumah sesuai rencana pemilik atau desainer.

Gereja diumpamakan sebagai sebuah bangunan rohani. Setiap jemaat adalah material yang dikirimkan Tuhan untuk membangun suatu rumah rohani sesuai dengan rencana-Nya. Kita diumpamakan sebagai batu yang hidup. Apakah artinya ?

1. Dibentuk akan merasa sakit.
Ketika masuk dalam rumah Tuhan, kita membawa karakter lama. Setiap firman Tuhan, pengajaran, nasehat dan segala peristiwa membentuk hidup kita. Seringkali terasa sakit, namun semua itu direncanakan Tuhan agar hidup kita sesuai dengan rencana Tuhan. Sebagai jemaat kita saling membentuk agar karakter dan kerohanian kita semakin dewasa. Bila kita rela dibentuk memang terasa sakit tetapi kita bisa dipakai menjadi batu yang hidup untuk pembangunan rumah rohani.

2. Mengalami pertumbuhan.
Semua makhluk hidup selalu ditandai dengan pertumbuhan. Benda mati tidak akan bertumbuh dan menjadi besar. Tetapi benda yang hidup mengalami pertumbuhan. Jika kita menjadi batu yang hidup tandanya adalah pertumbuhan. Apakah karakter dan kedewasaan rohani kita sudah bertumbuh? Apakah terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan? Apakah terus bertumbuh dalam pelayanan?

Gereja yang jemaatnya menjadi batu yang hidup akan dinamis dan mengalami pertumbuhan. Selalu ada progres setiap hari. Hari ini lebih baik dari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages